InstitutRiset Terapan ARIJ mengatakan bahwa pendudukan &ldquoIsrael menarget lebih dari6.900 dunam (1 dunam = 1000 meter persegi) pada awalnya untukmengimplementasikan agendanya yang bertujuan untuk memaksakan kontrol dankedaulatannya atas Al-Quds yang diduduki.&rdquo
Menurutlaporan &ldquoARIJ&rdquo pembuldoseran lahan adalah salah satu trik terpenting bagipendudukan Israel untuk melakukan Yahudisasi Al-Quds.
PengadilanIsrael telah mengeluarkan pengumuman tentang dimulainya pembuldoseran tanahdengan nama dan nomor baru untuk cekungan di berbagai perkampungan di Al-Quds.
Laporantersebut menyatakan bahwa masalah administrasi pertanahan tetap menjadi salahsatu masalah paling kompleks yang harus dihadapi warga Palestina di wilayah pendudukanIsrael seringkali menyebabkan kurangnya data resmi terkait penggunaan tanah.
Pendaftaranlahan-lahan tersebut menyebabkan kebingungan terutama karena pendudukan ZionisIsrael menghentikan semua prosedur yang berkaitan dengan pendaftaran tanah danwarisan sejak menduduki tanah al-Quds pada tahun 1967.
Disebutkanbahwa konteks sejarah pendaftaran tanah di Palestina telah terjadi dan dimasukkandalam klasifikasi yang berbeda sesuai dengan administrasi yang menangani silihberganti pada tanah tersebut.
Laporantersebut menyatakan bahwa dengan pendudukan Tepi Barat (termasuk Al-Quds) olehpendudukan Israel pada tahun 1967 entitas pendudukan Israel tidak mengakuisistem kepemilikan kolektif tradisional yang berbasis di komunitas lokal yangada di tanah tersebut terutama di daerah pedesaan selatan di Tepi Barat.
Selainitu Israel menggunakan kebijakan undang-undang dan peraturan untukmemungkinkan menguasai tanah milik pribadi Palestina yang merupakan langkahpertama untuk mengeluarkan perintah militer Israel tahun 1967 untukmenghentikan segala bentuk pendaftaran tanah di wilayah Palestina yang didudukipenjajah Israel. Demikian menurut laporan tersebut.