HariAhad (23/4/2023) Pengadilan Pendudukan Zionis Israel menolak permintaanpengacara Sheikh Khader Adnan untuk dibebaskan dari penahanan di penjaraIsrael dengan jaminan. Club Tawanan Palestina melaporkan bahwa Adnan menghadirisidang melalui video conference dan dia mengalami kehilangan kesadaranbeberapa kali selama sesi tersebut.
Pengacaranyamenyatakan bahwa Adnan tidak dapat berkomunikasi dengan keluarganya yang hadirdi pengadilan. Istrinya juga beberapa kali pingsan dan dibawa ke Rumah SakitJenin. Karena terpengaruh oleh apa yang terjadi dengan suaminya.
KhaderAdnan melanjutkan mogok makannya selama 78 hari berturut-turut. Dia menolakpenahanan sewenang-wenang di penjara pendudukan Zionis Israel meskipunnyawanya terancam.
KlubTawanan Palestina memperingatkan dalam pernyataan sebelumnya bahwa KhaderAdnan (44 tahun) dari kota Arraba selatan Jenin bisa kehilangan nyawanya. &ldquoDiatelah mencapai tahap yang sangat berbahaya. Dia dalam bahaya. Bisa gugur setiapsaat terutama sejak otoritas pendudukan Zionis Israel dan sampai hari inimenolak tuntutannya. Dia menolak untuk minum suplemen atau pengobatan apa punserta menjalani pemeriksaan medis&rdquo tegasnya.
Pihakadministrasi penjara pendudukan Zionis Israel terus menahannya di klinikpenjara Ramla di sel yang dilengkapi dengan kamera dan sipir dengan sengajamenyerbu selnya terus-menerus.
Diamenyatakan bahwa sejak penangkapannya dan dimulainya pemogokan dia telahmengalami tekanan besar selain sejumlah pelanggaran sistematis yang diahadapi selama penahanannya di sel pusat penahanan (Al-Jalameh) selama sekitarsatu tahun. bulan.
DewanHAM dan Kebebasan Jenewa sebelumnya telah memperingatkan bahwa apa yang dialamiKhader Adnan adalah proses pembunuhan secara perlahan. Pihaknya meminta otoritaspendudukan Zionis Israel bertanggung jawab penuh atas nyawa Khader Adnan dangangguan kesehatan yang dapat mengancam nyawanya terutama sejak dia sebelumnyamelakukan beberpa mobok makan serupa.
Otoritaspendudukan Zionis Israel dengan sengaja menangkapnya kembali tidak lama setelahpembebasannya meski mengetahui bahwa dia akan melakukan mogok makan. Dan akhirnyabenar-benar terjadi dan terus melanjutkan pemogokannya. Dalam jangka waktu yanglama mogok makan yang terjadi berulang ini dalam menghancurkan sel dan organdalamnya dan dengan demikian hal itu merupakan proses pembunuhan secaraperlahan terhadapnya.
Iniadalah aksi mogok keenam yang dilakukan Adnan yang merupakan salah satutahanan Palestina terkemuka yang menghadapi penahanan administrative (sebuah prosedur yang memungkinkan Israel untukmenahan orang selama 6 bulan masing-masing dapat diperpanjang tanpa pengajuantuntutan atau persidangan) melalui perjuangan dengan perut kosong.
Diasebelumnya melakukan 5 kali mogok makan. Yang pertama pada tahun 2004 danberlangsung selama 25 hari di sel isolasi. Kemudian pada akhir tahun 2011 danawal tahun 2012 dia melakukan pemogokan selama 67 hari sebagai protes atas penahananadministrative dirinya di mana dia berhasil dibebaskan. Pada tahun 2015 diamelakukan aksi mogok selama 58 hari dengan alasan yang sama. Pada tahun 2018 diamelakukan aksi mogok baru selama 54 hari. Dan pada tahun 2021 dia melakukanaksi mogok yang berlangsung selama 25 hari.
KhaderAdnan seorang penduduk kota Arraba pinggiran Jenin di Tepi Barat adalahseorang tokoh senior Gerakan Jihad Islam dan pernah menjadi juru bicara gerakantersebut. Pendudukan Zionis Israel sebelumnya telah menangkapnya 13 kali dandia menghabiskan total sekitar 8 tahun yang sebagian besar merupakan penahananadministratif.
Pasukanpendudukan Zionis Israel menangkap kembali Khader Adnan pada 5 Februari 2023dan dia menyatakan mogok makan sejak penangkapan pertamanya.
KeluargaAdnan dan organisasi hak asasi manusia membenarkan bahwa akibat pemogokan inidan akumulasi pemogokan sebelumnya kondisi kesehatan Adnan memburuk. Dia mulaimenderita gejala kesehatan yang sangat serius termasuk sering muntah darahsangat lemah dan kurus sering kehilangan kesadaran kesulitan berbicarabergerak dan tidur selain sulit berkonsentrasi ditambah rasa sakit yangparah di sekujur tubuhnya dan baru-baru ini dia mulai mengalami kesulitanbesar dalam minum air.
KhaderAdnan memiliki gelar sarjana dalam matematika ekonomi menikah ayah darisembilan putra dan putri anak bungsunya berusia satu setengah tahun dan yangtertua berusia 14 tahun.