Pasukanpendudukan Zionis Israel – pada Ahad (2/4/2023) malam – menyerbu ruang shalatAl-Qibli di Masjid Al-Aqsha dan mulai mengusir dan mengeluarkan para jamaah itikafsecara paksa dari sana.
Sumber-sumberdi Al-Quds mengatakan bahwa pasukan pendudukan Zionis Israel menyerbu aula shalatAl-Qibli sebelum jamaah menutup pintu aula shalat dan bala bantuan daripasukan pendudukan Zionis Israel tiba kemudian.
Pasukanpendudukan Zionis Israel juga mendatangkan pasukan wanita yang juga menyerbuMasjid Al-Aqsha dan mulai mengusir dan mengeluarkan paksa para gadis dan wanitayang sedang itikaf.
Pasukanpendudukan Zionis Israel menggiring para jamaah itikaf ke Gerbang Mughrabi (gerbangbarat masjid) setelah secara paksa mengusir mereka dari ruang shalat Al-Qiblidi Masjid Al-Aqsha.
Penyerbuanterjadi tak lama setelah lebih dari 40.000 orang melakukan shalat magrib dan tarawihpada malam ke-12 Ramadhan di Masjid Al-Aqsha ruang-ruang shalat danhalamannya.
Jurubicara Hamas untuk kota Al-Quds Muhammad Hamada mengatakan penyerbuan ruangshalat Al-Qibli di Masjid Al-Aqsha setelah shalat tarawih ini adalah kejahatanbaru dan kegigihan pendudukan Israel untuk melanggar kesucian masjid danmengancam keselamatan jamaah yang sedang beri&rsquotikaf. Dia mengingatkan bahwa halini dapat membuka pintu-pintu konfrontasi meluas dan terbuka.
Hamadamenekankan bahwa mengintensifkan itikaf dan bersiaga di Al-Aqsha adalahsatu-satunya cara untuk melindunginya dari agresi pendudukan Zionis Israel danrencana para pemukim pendatang Yahudi dan melindunginya dari upaya untukmengosongkannya dari para jamaah agar para pemukim pendatang Yahudi denganleluasa bisa melakukan kejahatan mereka di antaranya yang terbaru adalah rencanapenyembelihan kurban Paskah.
Sebelumnyapasukan pendudukan Zionis Israel memutus penerangan untuk jamaah yang sedangberi&rsquotikaf di dalam ruang shalat Al-Qibli di Masjid Al-Aqsha dan menggedor pintudan jendela sebagai upaya untuk mengusir dan mengeluarkan para jamaah.
