Ratusan ribu warga Zionis Israel berdemonstrasipada Sabtu (25/3/2023) malam di Tel Aviv dan beberapa daerah dan persimpanganjalan. Mereka memprotes pemerintah Benjamin Netanyahu dan rencananya untukmelemahkan peradilan dan merusak Mahkamah Agung. Aksi demo sudah berlangsungselama dua belas pekan berturut-turut.
Lebih dari 200.000 orangberpartisipasi dalam demonstrasi utama yang dimulai dari Lapangan Habima dipusat Tel Aviv menuju Jalan Kaplan.
Di persimpangan &ldquoKarkur&rdquo di wilayahHadera polisi Zionis menyerang para pengunjuk rasa menggunakan meriam air untukmembubarkan mereka dan menangkap empat dari mereka setelah menutup Jalan No.65 untuk lalu lintas.
Pendukung Partai Likud menyerangdemonstran anti-pemerintah di kota Or Akiva dekat Haifa yang dianggap sebagaisalah satu benteng pertahanan Netanyahu.
Puluhan ribu orang berdemonstrasidi Haifa Beersheba Ashdod Netanya Herzliya dan Raanana dan demonstrasibesar-besaran terjadi di depan kediaman Presiden Israel Isaac Herzog di Yerusalem.
Para demonstran menuntutpengunduran diri Netanyahu dan mengibarkan spanduk dengan slogan-slogan yangditulis dalam bahasa Ibrani Inggris dan Arab di antaranya: “Kehidupan OrangPalestina Penting” “Orang yang Menduduki Orang Lain Tidak DapatBebas” “Netanyahu Smotrich Ben Gvir Ancaman terhadap Perdamaian diDunia” dan “Yariv Levin (Menteri Kehakiman) adalah Musuh Demokrasi””Sudah Waktunya untuk Menjatuhkan Diktator” dan “Pemerintahanyang Memalukan”.
Pemerintah Netanyahu berusaha untukmelakukan amandemen radikal terhadap peradilan dan terhadap minoritas danuntuk melegitimasi &ldquorasisme dan diskriminasi&rdquo yang dilihat oleh sebagian besarZionis sebagai &ldquomenyerang demokrasi dan merongrong sistem peradilan.&rdquo (was/pip)