Mon 5-May-2025

200.000 Tokoh Menuntut Diakhirinya Sistem Apartheid terhadap Palestina

Kamis 23-Maret-2023

Kantor Amnesty International (Amnesty) di seluruh dunia hari Selasa(21/3/2023) menyerahkan petisi yang ditandatangani oleh lebih dari 200.000 tokohkepada otoritas pendudukan Zionis Israel yang isinya menuntut pendudukan Israeluntuk mengakhiri pembongkaran rumah-rumah warga Palestina sebagai langkahpertama menuju pembubaran sistem apartheid yang diberlakukan terhadap wargaPalestina.

Petisi ini yang berjudul “Hancurkan apartheid dan bukan rumah-rumah Palestina” itu ditujukan kepada Perdana Menteri Israel BenjaminNetanyahu dan ditandatangani oleh para tokoh di setidaknya 174 negara.

Tanda tangan dibubuhkan pada Hari Internasional PenghapusanDiskriminasi Rasial yang dirayakan oleh komunitas internasional setiap tahununtuk memperingati pembunuhan 69 demonstran damai terhadap rezim apartheid ditangan polisi Afrika Selatan pada 21 Maret 1960.

Heba Maraif Direktur Kantor Regional untuk Timur Tengah danAfrika Utara di Amnesty Internasional mengatakan &ldquoKebijakan perencanaan diskriminatifyang ditempuh oleh Israel dan pembongkaran rumah Palestina secara sistematismengejawantahkan rasisme yang melekat di jantung rezim apartheid fasis.”

Dia menambahkan bahwa otoritas pendudukan Israel “selamabeberapa dekade telah berusaha untuk merealisasikan tujuan demografis rasisyang jelas dengan mengeluarkan Palestina dari rumah mereka dan menggusur merekadari tanahnya. Sejak awal tahun 2023 lebih dari 400 warga Palestina telah terusirdari rumah dan tanahnya akibat pembongkaran yang dilakukan pendudukan Israelsementara pengusiran masih mengancam ratusan ribu orang.&rdquo (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied