Pada Ahad (19/3/2023) malampertemuan keamanan yang diadakan di kota Mesir Sharm el-Sheikh diakhiri dengankesepakatan baru untuk berupaya menggagalkan dan mengaborsi situasirevolusioner dan mengakhiri perlawanan yang meningkat di Tepi Barat. Selain disepakatiuntuk mengadakan pertemuan lagi beberapa pekan kemudian untuk tujuan yang sama.
Pertemuan keamanan ini melengkapikesepahaman sebelumnya yang berlangsung di Aqaba Yordania pada 26 Februarilalu. Yang dihadiri oleh perwakilan Mesir Yordania Amerika Serikat dan pendudukanZionis Israel Zionis dengan partisipasi Otoritas Palestina meskipun adakonsensus mutlak Palestina tentang penolakan keikutsertaan Otoritas Palestinadalam pertemuan tersebut.
Pernyataan akhir yang dikeluarkan pertemuantersebut menyatakan bahwa para pihak sepakat untuk mengembangkan mekanismeuntuk mengurangi dan menangani kekerasan hasutan pernyataan dan gerakan yangdapat menyebabkan situasi memanas meeruju kepada aksi-aksi perlawanan danrevolusi di Tepi Barat.
Pernyataan akhir tersebut menyatakanbahwa pemerintah pendudukan Zionis Israel dan Otoritas Palestina memperbaharuikomitmen bersama mereka untuk mengambil tindakan segera untuk mengakhirilangkah-langkah sepihak untuk jangka waktu 3 sampai 6 bulan. Ini termasukkomitmen Israel untuk berhenti membahas setiap unit permukiman Yahudi baruuntuk jangka waktu 4 bulan dan untuk berhenti mengeluarkan izin untuk setiaptitik koloni permukiman untuk jangka waktu 6 bulan (yang tidak dilakukan Israelsama sekali dan tidak dipatuhinya yang itu dibuktikan oleh fakta-faksi setelahKTT Aqaba di Yordania).
Ditekankan bahwa pertemuan semacamitu akan terus diadakan dalam kerangka formula ini dan kerja sama langsungantara pendudukan Zionis Israel dan Otoritas Palestina dalam upaya untuk menghabisipeningkatan perlawanan di Tepi Barat.
Pernyataan tersebut menekankanbahwa ada tujuan untuk meletakkan dasar guna melakukan negosiasi langsungantara Otoritas Palestina dan pendudukan Zionis Israel.
Sebagai catatan bahwa pendudukanZionis Israel tidak pernah mematuhi kewajiban atau janji apa pun. Penjajah Israelhanya menggunakan Otoritas Palestina untuk mencapai tujuannya dalam menghabisi perlawananmelalui koordinasi keamanan. Hal ini menegaskan bahwa pertemuan tersebut adalahpertemuan keamanan dan hanya untuk melayani pendudukan Zionis Israel.
Menurut laporan resmi 24 warga Palestinaselama periode antara KTT Aqaba yang berlangsung pada 26 Februari dan KTT Sharmel-Sheikh yang diadakan pada hari Ahad (19/3/2023). Hal ini mengindikasikanberlanjutnya kejahatan barbar yang dilakukan pendudukan Zionis Israel.
Hal tersebut terjadi di tengah-tengahpenolakan rakyat dan faksi-faksi terhadap pertemuan keamanan Sharm al-Sheikhyang bertujuan untuk memusnahkan perlawanan di Tepi Barat meskipun kejahatan pendudukanZionis Israel sedang berlangsung.
Pada hari Ahad kemarin berbagaiaksi unjuk rasa digelar di berbagai wilayah Palestina untuk mengecam pertemuankeamanan “Sharm el-Sheikh”. Karena dianggap sebagai bagian daripertemuan puncak konspirasi terhadap rakyat Palestina dan perlawanannya.(was/pip)