Pada Kamis (16/3/2023) malam faksi-faksi perlawanan Palestina mengancampendudukan Zionis Israel bahwa mereka akan membayar harga pembunuhan para pemudadi Jenin. Faksi-faksi perlawanan menekankan bahwa perlawanan akan terus berlanjutsampai pembebasan seluruh tanah Palestina.
Juru bicara Hamas menegaskan bahwa ini adalah perang terbuka yangdilakukan oleh pendudukan Zionis terhadap rakyat Palestina melalui pembunuhanpenangkapan pengepungan dan agresi terhadap para tawanan dan Masjid Al-Aqsha.
Dia mengatakan apa yang terjadi di Jenin beberapa waktu yanglalu dan gugurnya para pemimpin syuhada Yusuf Shureim dan Nidal Khazem serta duasyuhada lainnya Luay Al-Zughair dan remaja Omar Awadin merupakan perpanjangandari pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan Zionis Israel terhadap rakyat Palestina.
Dia memjelaskan bahwa kejahatan ini tidak akan dibiarkan begitusaja. Darah para syuhada dan yang terluka akan menjadi bahan bakar untukrevolusi dan perlawanan. Rakyat Palestina serta perlawanannya yang gagah beranitahu bagaimana merespon kejahatan ini.
Dalam pernyataan pers juru bicara gerakan Jihad Islam Tariq Izzuddinmenyatakan bahwa pendudukan Zionis Israel harus bertanggung jawab penuh ataspembunuhan para pemuda di Jenin. Dia menyebut aksi tersebut sebagaitindakan “pengecut”.
Sementara itu Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP) mengatakanbahwa pada pertemuan keamanan di Sharm el-Sheikh pendudukan berencana untukmenutupi kejahatan dan agresi biadab mereka terhadap rakyat Palestina danmengepung perlawanan.
DFLP menyatakan kecamannya atas kejahatan pembunuhan sejumlahpemuda dan yang melukai lainnya di Jenin tersebut.
Sedang Gerakan Perlawanan Rakyat menegaskan bahwa kejahatanpembunuhan para pejuang perlawanan di Jenin tidak akan mematahkan semangatperlawanan dalam menghadapi penjajah Zionis Israel.
Gerakan Perlawanan Rakyat menambahkan dalam pernyataan persnyabahwa darah suci para syuhada akan tetap menjadi saksi kriminalitas dan fasismepenjajah ZIonis dan akan menjadi bahan bakar intifadhah dan revolusi dalammenghadapi penjajah Israel sampai lenyap dari tanah Palestina.
Selanjutnya Gerakan “Mujahidin” menegaskan bahwa pembunuhanpengecut yang dilakukan penjajah Israel terhadap para pejuang perlawanan ditengah kamp Jenin tidak akan sia-sia dan darah para syuhada yang heroik akantetap menjadi ikon kemenangan dan pembebasan.
Gerakan Mujahidin menambahkan dalam sebuah pernyataannya bahwa responatas tindakan kriminal ini adalah menyalakan bara api perlawanan di seluruhwilayah Palestina hingga tercapai keselamatan menyeluruh dan pendudukan terusirdari tanah Palestina.
Sementara itu Gerakan Al-Ahrar menegaskan bahwa harga pembunuhandi Jenin akan sangat tinggi dan menyakitkan. Al-Ahrar menilai pendudukan Zionisbertanggung jawab penuh atas kelanjutan agresinya.
Dalam sebuah pernyataan pers Al-Ahrar menyerukan perlawanan untukmeningkatkan konfrontasi di semua arena untuk mengekang agresi pendudukanZionis.
Pada Kamis malam pasukan pendudukan Zionis Israel membunuh empatwarga Palestina termasuk dua pemimpin perlawanan. Sementara itu 23 lainnyaterluka oleh peluru pasukan pendudukan Israel di Jenin wilayah utara TepiBarat.
Setelah pembunuhan itu konfrontasi sengit pecah antara pendudukanZionis dengan para pemuda Palestina di pusat kota di mana peluru tajamditembakkan ke arah warga. (was/pip)
