Puluhan ribu warga Israelberdemonstrasi pada Sabtu (25/2/2023) malam selama delapan pekan berturut-turutdi beberapa kota sebagai protes terhadap pemerintah yang dipimpin olehBenjamin Netanyahu dan kebijakannya mengenai rencana untuk “melemahkanperadilan dan merongrong Mahkamah Agung.”
Saluran TV12 Israel mengatakan puluhanribu warga keluar untuk berdemonstrasi menentang pemerintah”Netanyahu” di beberapa kota termasuk Tel Aviv Yerusalem Haifadan lainnya.
Turut serta dalam demonstrasipemimpin oposisi Zionis “Yair Lapid” mantan sekutunya “BennyGantz” pemimpin Partai Biru dan Putih dan mantan Perdana Menteri EhudBarak.
Para demonstran mengangkatslogan-slogan yang menuduh pemerintah “Netanyahu” membuatundang-undang yang sesuai dengan tujuannya dan bertujuan untuk melindungi paramenterinya dari tuntutan pidana selain bekerja untuk memecah belah masyarakatZionis.
Sebelum pawai polisi Zionismeningkatkan status siaga dan mengerahkan ribuan anggotanya di berbagai kota.
Eskalasi protes ini terjadi padasaat Menteri Kehakiman Yariv Levin Netanyahu dan Ketua Komisi KonstitusiHukum dan Keadilan di Knesset Israel Simcha Rotman terus melanjutkan rencana untuk”melemahkan peradilan dan merongrong Mahkamah Agung.”
Sidang pleno Knesset tahap pertama menyetujuirencana Benjamin Netanyahu untuk “reformasi yudisial” dalam pembacaanpertama dengan dukungan 63 anggota dan 47 menentang.
Tahapan legislasi ini termasukpemberlakuan &ldquoUU Pokok: Peradilan&rdquo yang bertujuan untuk &ldquomelemahkan&rdquo MahkamahAgung mencabut kekuasaannya dan mengubah susunan Panitia Pengangkatan Hakimagar dikontrol sepenuhnya oleh koalisi pemerintah. (was/pip)
