Hamas menegaskan bahwa pernyataan Dewan Keamanan (DK) PBB mengungkapkankerapuhan dan kelemahan sikap internasional atas kejahatan pendudukan ZionisIsrael dan kebijakan permukimannya yang berkelanjutan.
Hamas menyesalkan keputusan Dewan Keamanan yang hanya mengeluarkanpernyataan daripada mengeluarkan resolusi yang mengutuk kejahatan pendudukanZionis Israel terhadap rakyat Palestina dan kebijakan permukimannya.
Hamas menilai hal itu adalah sikap menghindari DK PBB dari tanggungjawabnya untuk memikul tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya sesuai denganpiagam dan konvensi internasional.
Hamas menegaskan penolakannya pencabutan kembali pemungutan suarapada rancangan resolusi PBB di bawah tekanan Amerika yang dimaksudkan untukmengutuk pelanggaran pendudukan Zionis Israel terutama aktivitas permukiman yangbiasanya sebagai lampu hijau untuk kelanjutan pelanggaran dan kejahatanpendudukan Israel terhadap tanah Palestina rakyat dan tempat-tempat sucinya.
Hamas kembali meminta masyarakat internasional dan Dewan Keamanan PBBkhususnya untuk mengambil langkah-langkah praktis pencegahan terhadappendudukan Israel dan kebijakan permukimannya dan tidak cukup hanya dengankecaman dan keprihatinan yang tidak pernah mempengaruhi penghentian permukimanIsrael yang telah meningkat sehubungan dengan rapuhnya sikap internasionalmengenai kebijakan rasis Zionis yang melanggar semua hukum dan perjanjianinternasional.
Hari Senin (20/2/2023) Dewan Keamanan PBB mengutuk legalisasisembilan permukiman Israel di Tepi Barat dengan mengatakan bahwa permukimantersebut merupakan “penghalang” bagi perdamaian. Namun Hamasmenyayangkan karena yang dikeluarkan DK PBB hanyalah pernyataan bukanresolusi yang mengutuk legalisasi permukiman-permukiman Israel tersebut.(was/pip)
