Musa Abu Marzouk anggota biropolitik gerakan Hamas dan kepala Kantor Hubungan Internasional gerakanmenegaskan “Pencabutan status pendudukan Israel sebagai anggota pengamat diUni Afrika harus menjadi prioritas utama untuk KTT Afrika yang akan datingmengingat bahaya yang diakibatkan jika pendudukan terus sebagai anggotapengamat Uni Afrika bagi benua Afrika pada umumnya dan bagi isu nasionalPalestina pada khususnya.&rdquo
Dalam pernyataan pers yangdisampaikan pada hari Rabu (15/2/2023) Abu Marzouk menyatakan bahwa”memberikan status apa pun kepada pendudukan Israel dalam organisasiinternasional besar seperti Uni Afrika membuatnya lebih gigih dalam melakukanlebih banyak kejahatan terhadap rakyat Palestina di wilayah pendudukan dengandalih bahwa apa yang dilakukan itu memperoleh perlindungan politik. dankekebalan diplomatik.&rdquo
Dia menjelaskan “Entitas Zionisadalah badan asing bagi kawasan dan benua Afrika. Oleh karena itu tidak pantasmemiliki status apapun di dewan dan badan politik dan hukumnya. Terlebih lagi keberadaannyahanya merupakan kelanjutan dari pendudukan colonial yang telah dirasakanderitanya oleh benua Afrika selama beberapa dekade terutama negara AfrikaSelatan yang telah merasakan dua hal dari sistem diskriminasi ras &ndash apartheid.Dan pendudukan Israel merupakan versi paling jelek dari sistem itu. Demikian menurutlaporan dari organisasi hak asasi manusia dan lembaga internasional bergengsi.&rdquo
Abu Marzouk mengucapkan terima kasihatas upaya besar yang dilakukan oleh sejumlah negara di benua Afrika untukmencabut status apapun bagi pendudukan Israel di Uni Afrika terutamasaudara-saudara di Aljazair Afrika Selatan dan negara-negara lain yangmenyadari bahaya pendudukan Israel di negara-negara di benua itu perannya yangsubversif di dalamnya dan dukungannya terhadap perang saudara yang terjadi disana dengan memasok senjata kepada pihak yang bertikai.
Sumber media Aljazair mengungkapkanbahwa &ldquomasalah pencabutan status pendudukan Israel sebagai anggota pengamat di UniAfrika akan menjadi agenda KTT Afrika pada tanggal 18 dan 19 Februari iniyang dijadwalkan diselenggarakan di Addis Ababa.
Surat kabar Aljazair Al-Shoroukmengutip sumber yang mengatakan &ldquoKunjungan Menteri Luar Negeri AljazairRamtane Lamamra ke Afrika Selatan adalah bagian dari persiapan pertemuan puncakini yang akan didahului oleh sesi baru Dewan Eksekutif Uni Afrika hari Rabudan Kamis (15-16/2/2023).
Entitas Zionis telah melakukan tekananpada negara-negara di benua Afrika untuk menerimanya sebagai anggota pengamat diUni Afrika. Menurut sumber Israel melakukan tawar-menawar dengan negara-negaradi Uni Afrika untuk mendapatkan uang proyek dan hal-hak lainnya.”
Uni Afrika menangguhkan keputusannyauntuk menerima Israel sebagai pengamat di dalam Uni Afrika selama sesi yangdiadakan tahun lalu setelah mendapatkan penetangan kuat dari Aljazair AfrikaSelatan dan Mesir.
Pada awal Agustus lalu AljazairTunisia Mesir Libya dan Mauritania ditambah Republik Komoro secara resmikeberatan dengan diterimanya Israel sebagai anggota pengamat di Uni Afrika.(was/pip)
