Mon 5-May-2025

“Martabat Tawanan adalah Garis Merah Tak Akan Kami Biarkan Dilanggar”

Selasa 14-Februari-2023

Juru bicara Kantor InformasiTawanan Hazem Hassanain menegaskan bahwa pengumuman yang disampaikan gerakantawanan tentang kesiapan mereka melakukan mobilisasi semua tawanan di dalampenjara merupakan pesan kuat kepada ekstrimis Yahudi Itamar Ben Gvir bahwapara tawanan bertekad untuk mengambil tindakan serius guna menghentikanserangan sengit terhadap mereka.

Dalam wawancara eksklusif denganPusat Informasi Palestina Hassanain mengatakan&nbsp “Pendudukan Zionis Israel danadministrasi penjaranya harus menangkap pesan pernyataan bahwa martabat tawananadalah garis merah dan kami tidak akan membiarkannya dilanggar bahkan jikaitu harus mengorbankan nyawa kami.”

Dia menambahkan “Gerakantawanan mengungkapkan dalam pernyataan ini serangkaian langkah yang akanditerapkan ke depan dan akan dimulai dari penjara Nafha sebagai tanggapan atasdimulainya penerapan tindakan hukuman yang menarget nyawa dan martabat paratawanan.”

Eks tawanan yang mengkhususkan diripada urusan tawanan ini menegaskan bahwa gerakan tawanan tidak akan berpangkutangan menghadapi serangkaian tindakan dan ancaman yang bertujuan untukmencabut prestasi hidup para tawanan yang dicapai oleh para tawanan dengandarah dan usus kosong mereka.

Dia menambahkan “Gerakantawanan menghimbau melalui pernyataan hari ini kepada semua institusi rakyatPalestina dan faksi-faksi perlawanan bahwa para tawanan sangat menginginkankebebasan yang menyelamatkan mereka dari kebijakan penyiksaan penindasan danperampasan haknya di penjara pendudukan Zionis Israel yang brutal.”

Dia menekankan bahwa “keputusangerakan tawanan nasional di penjara pendudukan Zionis Israel untuk memulaiserangkaian tindakan yang dimulai dengan pembangkangan dan diakhiri denganpemogokan terbuka sebagai tanggapan atas tindakan Ben Gvir merupakan pesankuat kepadanya dan sistem keamanan Israel bahwa para tawanan bukanlah matarantai terlemah dan akan mempertahankan hak dan keuntungan mereka dengan segalacara.”

Hassanain mengatakan “Gerakantawanan akan memulai pertempurannya dari penjara Nafha dan akan meluas kepenjara lainnya sebagai tanggapan atas dimulainya penerapan tindakan hukumanyang menarget nyawa dan martabat para tawanan.” Dia menyatakan bahwasejarah gerakan tawanan membuktikan bahwa mereka tidak pernah menyerahkanhak-hak tawanan akan dilanggar dan diam saja dalam kondisi apapun.

Dia menambahkan “Gerakantawanan memaklumatkan dengan suara lantang bahwa merugikan hak-hak tawananakan menyulut api penjara dan api ini tidak akan terbatas.” Diamenekankan bahwa isu perjuangan Palestina sedang melalui tahap berbahaya yang membutuhkanperhatian bersama upaya rakyat kelembagaan dan faksi untuk mendukung danmenyokong tawanan.

Hassanain meminta semua media untukmengarahkan kompas media mereka ke arah para tawanan untuk mendukung merekadalam pertempuran mereka meminta otoritas resmi untuk mengambil tindakansegera dan mendesak di arena internasional dan mengetuk pintu lembagainternasional dan hak asasi manusia untuk menghentikan kejahatan pendudukanZionis Israel terhadap tawanan Palestina dan mengakhiri tindakan penjahat BenGvir.

Komite Tinggi Darurat Nasional dari GerakanNasional Tawanan telah memutuskan untuk memulai serangkaian langkah yangdimulai dengan pembangkangan dan diakhiri dengan mogok makan terbuka pada bulanpertama Ramadhan yang akan datang.

“Gerakan tawanan”mengatakan sejak Ben Gvir melakukan tugasnya menyerang segala sesuatu yangberbau Palestina di al-Quds wilayah Palestina 1948 Tepi Barat dan penjara ciri-ciritahap berikutnya dan berbagai tantangan yang menuntut setiap orang untukmenghadapinya sudah mulai terlihat.

Gerakan Tawanan menekankan bahwasatu-satunya tuntutan para tawanan adalah kebebasan. Gerakan Tawanan menyerukan kepada semua oranguntuk mengambil pesan para tawanan dan suara mereka yang menunjukkan bahwapara tawanan tidak dapat lagi menanggung intimidasi terus-menerus siang danmalam dan juga serangan terhadap mereka harkat dan martabat para tawanan wanita.(was/pip)

Tautan Pendek:

Copied