Kepala Akademi Wakaf dan Warisan Al-AqshaNajeh Bakirat menegaskan bahwa ketabahan warga Al-Quds menggagalkan rencanapendudukan Israel terhadap Masjid Al-Aqsha.
Bakirat mengatakan “Ketabahan dankesabaran warga Al-Quds dan perjalanan ke Masjid Al-Aqsha memenuhi halaman-halamandan tersanya dan mengakar di dalamnya adalah penyangga utama dimana pendudukanakan memahami bahwa masjid ini adalah masjid kami dan tidak dapat dibagimenjadi dua dan tidak tunduk pada negosiasi.”
Dia menekankan bahwa warga Al-Quds tidak akantunduk pada undang-undang Israel yang tidak sah di mana pengadilan menerapkanpelanggaran mereka terhadap Masjid Al-Aqsha yang diberkahi dan kebijakanpembongkaran dan pemindahan di kota Al-Quds.
Dia menambahkan dalam pernyataan pers hariini Minggu: “Sejak hari pertama kami telah mengatakan bahwa pengadilanIsrael yang memberi mereka hak ini tidak sah dan didirikan di atas kebatilandan pengadilan ini adalah pengadilan penjajah kami tidak tunduk pada hukum mereka.”
Bakirat menambahkan “Untuk alasan iniada demonstrasi dan puluhan syuhada gugur di Al-Aqsha dan tantangan Al-Qudsberlanjut dalam penolakan terhadap semua keputusan ini.”
Penggalian Israel di bawah Al-Aqsha baru-baruini menyebabkan air hujan bocor ke Kapel (musholla) Al-Marwani salah satu musolladi Masjid Al-Aqsa melalui lubang di langit-langitnya karena Israelmenghalangi Departemen Wakaf untuk memulihkan musola Masjid Al-Mubarak ini.
Batu juga berjatuhan lebih dari satu kali daripilar dinding dan kapel masjid karena pencegahan pemugaran di dalam masjid.
Puluhan rumah warga Al-Quds di Al-Quds yangdiduduki terancam dibongkar karena pasukan pendudukan di Al-Quds memintapemilik enam rumah untuk mengosongkannya sebagai persiapan pembongkaran merekahari ini Minggu.
Aktivis Al-Quds menyampaikan seruan menghadiridan berjaga di kota Jabal Al Mukaber selatan Al-Quds untuk menghadapipembantaian penghancuran setelah otoritas Israel memberi tahu beberapa rumah tentang perlunyamengevakuasi mereka sebagai persiapan untuk penghancuran mereka. (at/pip)
