Mon 5-May-2025

Kamal Al-Khatib: Situasi Al-Quds Al-Aqsha Masuki Tahap Berbahaya

Kamis 9-Februari-2023

Wakil ketua Gerakan Islam di Palestina Jajahantahun 1948 Sheikh Kamal Al-Khatib menilai bahwa eskalasi kejahatan danpelanggaran pendudukan Israel di Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa yang diberkahimenandakan telah memasuki tahap yang berbahaya.

“Kami berada di ambang hari-hari eskalasiterutama di bulan Ramadhan” kata al-Khatib kepada surat kabar Filistin.

Dia menjelaskan bahwa pemerintah fasis pemukim Israeldidasarkan pada penerapan agenda rasis di Al-Quds dan Al-Aqsha dan inidibuktikan dengan dukungan di level tentara keamanan Israel untuk menerorpemukim terhadap warga Palestina di Al-Quds Tepi Barat dan warga Palestina jajahan1948.

Dia menambahkan bahwa perdana menteripemerintah pemukim Benjamin Netanyahu berada dalam kondisi terlemahnyamengingat perjanjian koalisi yang memaksanya untuk melaksanakan agenda Zionisdan di sini proyek Zionis akan berada di ambang konfrontasi di mana dialah yangakan kalah.

Kamal percaya bahwa bulan Ramadhan yang akandatang akan “seperti halilintar yang akan membalikkan keadaan” dan”akan ada kejutan”.

Pada saat yang sama dia memperingatkan rencanapendudukan untuk menghapus perwalian Yordania atas kesucian di kota yangdiduduki.

Al-Khatib menekankan bahwa Al-Aqsa adalahtanggung jawab bangsa secara keseluruhan bukan hanya Yordania. Dia jugamenekankan bahwa dimensi Islam Al-Quds dan kesuciannya membutuhkan tanggungjawab bangsa secara keseluruhan.

Mengenai kejahatan di Palestina Dalam (jahan1948) dia menekankan bahwa pendudukan dengan layanan keamanannya memicukejahatan di masyarakat Palestina.

Dia berkata &ldquoKejahatan menerpa masyarakatPalestina dengan dukungan aparat pendudukan Israel dan “geng kriminal”.Ada kepentingan bersama antara perwira senior di Dinas Keamanan Umum Israel(Shin Bet) polisi pendudukan dan geng kriminal yang melakukan kejahatanmereka tanpa penuntutan.

Dia bertanya-tanya “Mengapa dinaskeamanan pendudukan tidak mengumpulkan senjata dari geng kriminal? Dan untukkepentingan penyebaran senjata ini?”

Dia menggambarkan kejahatan di dalam wilayahpendudukan sebagai “perang nyata yang melibatkan orang dewasa anak-anakdan wanita.”

Al-Khatib meminta organisasi hak asasi manusiauntuk menekan polisi pendudukan untuk mengadili “geng kriminal”alih-alih membatasi kejahatan terhadap “orang tak dikenal”.

Korban tewas akibat pembunuhan di wilayahpendudukan selama tahun 2022 mencapai 109 termasuk 12 perempuan. Pada tahun2021 lebih dari 111 pembunuhan didokumentasikan dalam rekor yang belum pernahterjadi sebelumnya.

Sejak awal tahun ini jumlah korban pembunuhansudah mencapai 9 orang sementara polisi pendudukan gagal melakukan tugasnya.(at/pip)

Tautan Pendek:

Copied