Selama beberapa tahun terakhirnampak jelas bahwa pendudukan Zionis Israel dan pemerintah ekstremisnyaberusaha meningkatkan tindakan dan kejahatannya yang akan mengubah realitasdemografis dan religius di kota suci al-Quds.
Pendudukan Zionis Israel secaraaktif dan terus-menerus berusaha untuk menyahudikan Masjid Al-Aqsha danmengubah identitas Islamnya menjadi identitas Yahudi karena dianggap sebagaisebagai bangunan sucinya (kuil Yahudi) dalam pandangan mereka.
Menurut para ahli Masjid Al-Aqshaakan mengalami serangan sengit selama tahun 2023 yang bertujuan untuk menghapuskeberadaan Masjid Al-Aqsha di seluruh wilayahnya dan menggantinya dengan KuilYahudi di tempatnya dan visi penggantian ini adalah konsensus dari kaum kananZionis.
Peneliti dan spesialis urusanAl-Quds Ziyad Abhais menegaskan bahwa bahaya yang mengancam Masjid Al-Aqshaselama tahun 2023 adalah penggantian dan penghapusan keberadaannya danpendirian Kuil sebagai tempat suci Yahudi di tempatnya dan di seluruhwilayahnya.
Menurut Abhais pendudukan ZionisIsrael mengadopsi tiga jalur bertahap untuk mencapai tujuannya jalur pertamaberupa pembagian waktu penggunaan masjid yang kedua  pembagian ruang dan jalur ketiga yang sedangdikerjakan dengan membangun landasan moral dari struktur dengan membangunritual Taurat secara penuh di Masjid Al-Aqsha.
Dia menambahkan dalam wawancaranyadengan Pusat Informasi Palestina &ldquoSaat ini pendudukan Zionis Israel sedangberusaha maju dengan tiga jalur. Dalam artian bahwa pendudukan Zionis berusahauntuk memperluas rentang waktu penyerbuan berkenaan dengan pembagian Masjidal-Aqsha secara waktu dan memasukkan hari Jumat dan Sabtu ke dalam hari-hariyang ditentapkan untuk penyerbuan bagi para pemukim Yahudi ke dalam Majisdal-Aqsha dan ini belum terjadi saat ini.&rdquo
Dia memprediksi pendudukan ZionisIsrael akan maju dengan pembagian ruang (untuk penggunaan Masjid al-Aqsha)dengan menempatkan kembali titik-titik tertentu di bawah radar penargetanseperti bagian timur area Masjid Al-Aqsha sisi barat daya masjis dan tanggapilar barat Kubah Shakhrah dengan mengalokasikan titik-titik tersebut untukpara pemukim pendatang Yahudi yang menyerbu ke dalam masjid sambil mencegahkaum Muslimin berada di sana. Dia menambahkan “Ini bukanlah apa yang dicita-citakanpendudukan Zionis Israel untuknya tetapi itu adalah pintu gerbang menujugradualisme.”
Peneliti Abhais menyatakan bahwapendudukan Zionis Israel berupaya memperkenalkan pintu-pintu baru untukdigunakan dalam pembagian ruang seperti Gerbang Asbat dan Gerbang Qattaninyang akan memperluas ruang kehadiran para pemukim pendatang Yahudi ke menyerbudi dalam Masjid Al-Aqsha.
Abhais pindah ke topik ketiga yangmenurutnya paling penting yaitu penerapan Taurat di Masjid Al-Aqsha.Menurutnya segala sesuatunya akan menuju ke sana dalam dua langkah. Langkahpertama semua ritual Taurat yang dilaksanakan di luar Masjid al-Aqsha disetiap sinagog di dunia dipindahkan ke dalam Masjid al-Aqsha dan di laksanakandi sana.
Langkah kedua adalah bahwa ritualyang diklaim bahwa ritual tersebut dikhususkan di Kuil sedang dihidupkankembali hanya seperti gagasan sujud penuh di wajah “sujud epik”atau kebangkitan level imam dan pelaksanaan ritual atau persembahan korbantumbuhan dan hewan.
Berkenaan dengan jadwal yangdiperkirakan selama tahun 2023 Abhais mengatakan ada enam momen yang harusdiperhatikan. Yang pertama adalah Purim yaitu hari raya sampingan bagipendudukan Zionis Israel tetapi bersinggungan dengan malam tanggal 15 Sya`banpada 7 Maret 2023. Seringnya pada tanggal tersebut kalangan Zionis Israelmengenakan kostum menggelar perayaan dan tarian malam di gerbang MasjidAl-Aqsha.
Adapun momen kedua menurut Abhaisyang paling berbahaya sepanjang tahun ini adalah persinggungan hari besarantara “Hari Paskah Ibrani” dan minggu ketiga Ramadhan dan itu akanterjadi antara tanggal enam dan dua belas bulan April 2023 dan akan berlangsungselama 7 hari. Tujuan utamanya adalah mempraktekkan ritual penuh di dalamMasjid al-Aqsha serta mengukuhkan penyerbuan (ke dalam al-Aqsha) selama bulanRamadhan karena mereka menganggap bahwa agama Yahudi lebih unggul dari agamaIslam. Sehingga akan dilakukan upaya untuk memasukkan hewan kurban ke MasjidAl-Aqsha.
Abhais menlanjutkan momen ketigaadalah peringatan pendudukan Israel bagian timur Al-Quds atau apa yang mereka”penyatuan Yerusalem” dan tahun ini akan jatuh pada hari Jumattanggal 19 Mei. Hal ini mengisyaratkan bahwa jika kondisi penyerbuan berlanjutseperti sekarang mereka akan melakukan apa yang disebut penyerbuan kompensasipada 18 Mei sehingga perayaannya menjadi dua hari di mana pada tanggal 18 Meiakan terjadi penyerbuan Masjid Al-Aqsha dan serangan terhadapnya dan tanggal19 yang jatuh pada hari Jumat akan digelar pawai bendera Israel yang mengingatkankita pada titik dimulainya Pertempuran Saif al-Quds pada tahun 2021 dan jugamengingatkan Pertempuran Bendera yang terjadi tahun lalu di kota Al-Quds.
Dan momen keempat adalah apa yangdisebut peringatan penghancuran Kuil yang pada tahun lalu bertepatan denganagresi Zionis di Jalur Gaza. Sedang pada tahun ini pertepatan pada tanggal 27Juli yang bersinggungan dengan hari tasua (9 Muharram). Melalui momentersebut pendudukan Zionis Israel ingin mencatatkan rekor jumlah pemukimIsrael yang menyerbu Masjid al-Aqsha.
Adapun momen kelima adalah musimliburan panjang yang terdiri dari tiga hari libur yang pertama disebut TahunBaru Ibrani dan jatuh pada 16-17 September Hari Pengampunan Ibrani dan jatuhpada 25 September dan Hari Tahta Ibrani dari 30 September hingga 7 Oktober.
Dia menambahkan “Masing-masinghari raya ini memiliki prioritasnya sendiri. Tahun Baru Ibrani memilikiprioritas meniup terompet di Al-Aqsha. Hari Pengampunan Ibrani mensimulasikanpengorbanan dan peniupan terompet. Adapun hari raya tahta mempersembahkankurban tanaman yang disajikan di Al-Aqsha sujud epik dan mencatatkan rekorjumlah penyerbu ke al-Aqsha.”
Adapun momen keenam adalah pestalampu “Hanukkah Ibrani” yang berlangsung selama sepekan dari 7-15Desember 2023 dan fokusnya adalah pada penerangan menorah di Al-Aqsha dansekitarnya dan pada ritual malam di sekitar Masjid Al-Aqsha dan pelaksanaanritual Taurat di dalam Al-Aqsha.
Abhais memperkirakan bahwa tahun iniakan menjadi tonggak sejarah Masjid Al-Aqsha serta sejarah agresi terhadapnyadan upaya pendudukan Zionis Israel untuk mengubah identitas Masjid al-Aqsha danmeyahudikannya. (was/pip)