Organisasi Islamdi Gaza menegaskan kebijakan yang diambil managemen kampus An-Najah telah melanggarkebebasan dan standarisasi nasional dan itu adalah keputusan sewenang-wenanghanya karena partisipasi mahasiswa dalam aktifitas nasional yang legal dantidak melanggar hukum.
UniversitasAn-Najah pada Kamis lalu mengeluarkan 3 orang mahasiswa yang disebabkankehadiran mereka dalam Festifal Hari jadi Hamas pada Desember 2022 lalu.
Organisasi Islammenolak kebijakan sewenang-wenang tersebut dan menyebutkan langkah tersebuttak layak dilakukan Universitas yang telah dan akan tetap menjadi inkubatorkerja nasional dan medan gerakan mahasiswa Palestina dimana para mahasiswanyadi sepanjang tahun-tahun lalu telah mempersembahkan para syuhada para tawanandan para pimpinan pejuang dari setiap faksi dan kekuatan nasional.
Management kampusdiminta mengevaluasi kebijakan ini aktifitas perjuangan nasional di dalamkampus merupakan bagian dari wawasan bangsa dan warisan perjuangan yangmembentang sejak puluhan tahun ungkap Organisasi Islam.
Seruan jugadisampaikan Organisasi Islam kepada segenap elemen mahasiswa dan gerakannyauntuk menyatukan barisan menghadapi kezaliman terhadap rekan-rekan merekasanksi berbahaya ini akan berdampak panjang dan akan berdampak negative bagi aktifitasmahasiswa dan pergerakannya di kampus di masa-masa yang akan datang.
Selain ituOrganisasi Islam menyerukan kepada segenap tokoh nasional dan para pejabat diNablus untuk melakukan intervensi menghentikan kebijakan zalim ini danmelindungi capaian gerakan mahasiswa yang membantu kegigihan bangsa danperjuangannya menghadapi penjajah.
Organisasi Islammenegaskan tekadnya melanjutkan kerja perjuangan dan organisasi untuk menghapuskebijakan zalim ini. (mq/pip)
