Tawanan AmmarAbdul Rahman al-Zabn (46) asal Ras al-Ain Nablus memasuki tahun ke 26 berturut-turutdi penjara zionis.
Pejuang Al-Qassamini ditangkap pada 11/1/1998 silam saat kembali dari Yordania di perlintasanal-Karamah menjadi korban penganiayaan saat interogasi yang berlangsung lebihdari 3 bulan penjajah zionis menuduhnya terlibat dalam keanggotaan BrigadeAl-Qassam dan bertanggung jawab atas serangkaian serangan melawan penjajah.
 Penjajah zionis mendakwa Ammar bertanggungjawab dalam 2 operasi syahid tahun 1997 yang terjadi di kota Al-Quds terjajahyang menewaskan puluhan korban dan korban luka di kalangan pemukim zionispengadilan zionis memvonisnya dengan penjara seumur hidup 27 kali.
Sebelum ditangkapAmmar telah kehilanggan saudara kandungnya Basyar yang gugur tahun 1994 dalambentrokan melawan penjajah zionis di kota Nablus Basyar sebelumnya mendekamselama 5 tahun di penjara zionis sebelum gugur syahid.
Sementara ituibunda Ammad juga gugur syahid saat berpartisipasi dalam aksi mogok makansebagai solidaritas untuk tawanan mogok makan pada Agustus 2004 silam.
Penjara menjadisarana bagi Ammar untuk merealisir mimpinya menjadi penulis dan sastrawan. Karyapertamanya adalah sebuah novel tentang ketika jeruk berbunga. Novel kedua BehindThe Lines yang bercerita tentang penangkapan tentara Nahshon Faxman tahun 1994.Novel ketiga tentang Revolusi Ebal. Novel keempat Anggelika nama gadis yahudiyang membantu salah seorang pejuang perlawanan saat Intifadah Al-Aqsha. Novel kelimatentang Zamrah dan novel terakhir Jalan Menuju Yafa. (mq/pip)
