Tokoh HamasAbdul Hakim Hanini mengatakan mobilisasi Negev yang dikobarkan bangsaPalestina setahun lalu mengungkap bahwa penjajah zionis tak mampu menghentikanpertempuran melawan bangsa kami dan mengirimkan pesan kuat dan konsistensibahwa pertempuran ini tak mungkin dihentikan kecuali dengan kemenangan bangsasebagai pemilik sah wilayah dan kebenaran.
Dalam siaranpersnya Hanini menyebutkan pertempuran di Negev tak pernah henti sejakdiduduki dan terus berlanjut di saat yang sama tantangan terus  meningkat.
Menurut Haniniancaman pemerintahan Netanyahu menjadikan Negev sebagai target yahudisasi danpengusiran warganya akan dihadapi bangsa Palestina tanpa henti dan konspirasizionis akan hancur menghadapi keteguhan dan semangat juang Palestina.
Hanini menegaskankonsistensi dan keteguhan yang berhasil menggagalkan proyek penjajah di Negevsebelumnya juga akan menggagalkan semua proyek zionis. Kesatuan bangsa di wilayah48 yang terlihat dalam setahun terakhir ini akan menjadi pengaman menghadapiserbuan zionis ke Negev.
Para pahlawanNegev tak akan membiarkan pasukan Israel melancarkan rencana pengusiran dantak akan berhenti melakukan perjuangan untuk melindungi tanah air danidentitas Palestina meski butuh pengorbanan besar tak akan diam menghadapiserbuan brutal terhadap Negev dan tak akan ada peluang Nakbah baru danpengusiran baru.
Hanini menekankanbangsa pejuang akan melanjutkan pergerakan di seluruh wilayah Palestina untukmenyongsong masa depan Palestina dan hak-haknya yang sah dan siap berkorban menghadapiarogansi zionis dan logika apartheid.
Pada 10 Januari2022 terjadi mobilisasi besar-besaran menghadapi otoritas zionis dan aparatkepolisiannya bersenjata lengkap saat Badan Pertanahan Israel berencana menyitalahan Palestina di Negev.
Bulldozer zionismeratakan lahan Palestina dengan dalih masuk kawasan cagar alam namun langkahini ditolak penduduk Palestina dan menggelar aksi unjuk rasa damai yangdirespon dengan tindakan represif oleh pasukan Israel dan menangkapi puluhanorang warga.
Puluhan demonstranmengalami luka-luka akibat penganiayaan pasukan Israel saat unjuk rasa diNegev menggunakan kuda gas air mata dan senjata api. Ratusan demonstranditangkap saat aksi dan setelahnya beberapa dari mereka masih ditahan. Aksi iniserupa dengan mobilisasi al-Karamah yang terjadi pada Mei 2021 jumlah yangditangkap saat itu mencapai 200 orang lebih sepertiga dari mereka berusia dibawah 18 tahun termasuk beberapa remaja perempuan. (mq/pip)