Wakil kepalabadan wakaf Islam di Al-Quds syekh Najih Bakirat menyatakan Masjidil Aqshatengah berada dalam ujian sangat besar lebih dari sebuah agresi seperti serbuanBen Gvir Hari Raya Yahudi yang dimanfaatkan kelompok yahudi untuk melegalkanritual dan slogan Talmud di Al-Aqsha.
Dalam rilisyang diterima Pusat Informasi Palestina Bakirat menyebutkan agresiterhadap Masjidil Aqsha merupakan tantangan dari pemerintahan zionis kepadadunia Arab dan dunia Islam secara menyeluruh.
Agresi saat inibelum pernah terjadi sebelumnya pemerintahan zionis dan kelompok ekstrimyahudi hendak menjadikan Masjidil Aqsha sebagai panggung bagi bentrokan danpertempuran dari hari ke hari.
Kebrutalan perangagama hampir terpicu akibat kejahatan setiap hari yang dilakukan zionisterhadap Masjidil Aqsha dan warganya.
Bakirat menjelaskanperistiwa yang berlangsung di Al-Aqsha bisa diterjemahkan dalam 3 langkah:  meningkatya agresi terhadap Al-Aqsha untuk tujuanpengambilan kendali dengan mengubah realitas di lapangan.
Keduatantangan dari pemerintahan zionis tak hanya bagi warga Palestina melainkantantangan bagi dunia Islam dan Arab secara keseluruhan.
Ketiga benturanakibat upaya Israel menjadikan kota Al-Quds sebagai ibukota yahudi danmengubahnya menjadi tempat suci yahudi dengan mengorbankan Masjidil Aqsha.
Bakirat berpendapatbahwa dunia Arab dan Islam harus menghentikan agresi terhadap Masjidil Aqsha.
Kelompok kuilyahudi mengawali tahun 2023 dengan menarget Masjidil Aqsha sebagai tujuanstrategis yang akan dicapai di masa Menteri keamanan nasional baru Itamar BenGvir.
Membuka seluruhgerbang Al-Aqsha untuk serbuan masuk yahudi dan di setiap hari termasuk dihari raya dan hari Sabtu dan perpanjangan waktu masuk hingga sore hari selainkemudahan prosedur bagi yahudi untuk masuk masjid perluasan pintu masuk danpembangunan jembatan batu merupakan tuntutan utama yang disampaikan kelompokekstrimis yahudi.
Baru-baru ini organisasiyahudi &ldquoKembali Ke Sinagog&rdquo menuntut pihak kepolisian secara resmi untukmengijinkan penyembelihan &ldquoKurban Paskah Yahudi&rdquo pada bulan April mendatang didalam kawasan Masjidil Aqsha Mubarak. (mq/pip)