Ketua Komite Kontra Yahudisasi al-Quds Nasser al-Hadmi mengatakanbahwa pendudukan Zionis Israel melakukan pelanggaran di kota Silwan denganmerebut wilayah “Tanah Merah” (al-Hamra).
Nasser al-Hadmi menyatakan bahwa pendudukan Zionis Israel memasukkanTanah al-Hamra secara diam-diam ke permukiman Yahudi setelah merebutnyaterutama karena tanah tersebut adalah bagian langka yang berubah menjadi bom waktu.
Dia menambahkan penduduk daerah “Tanah Merah” akandipaksa pergi meninggalkan tanahnya dan inilah tujuan pendudukan Zionis Israel.
Dia menjelaskan bahwa pendudukan Zionis Israel telah mendahuluikeputusan pengadilan dan merebut wilayah “Tanah Merah” tanpamenunggu keputusan akhir pengadilan.
Dia melanjutkan “Jika pendudukan Zionis Israel berhasilmelewati perebutan tanah Al-Hamra tanpa konfrontasi masalah ini akan terulangdi perkampungan Al-Quds lainnya.”
Dia menyatakan bahwa pendudukanZionis Israel terus melanjutkan proyek koloni yahudisasinya untuk mengusirwarga Al-Quds dari rumah mereka dan menggantinya dengan para pemukim pendatangYahudi.
Terkait penyerangan Masjid al-AqshaNasser al-Hadmi menjelaskan bahwa pendudukan Zionis Israel berusaha meningkatkanjumlah penyerbuan ke Masjid al-Aqsha setiap tahunnya. Tujuannya agar penyerbuanke Masjid al-Aqsha menjadi hal rutin yang berulang sehari-hari.
Dia menambahkan &ldquoPemerintahYordania harus sadar telah kehilangan legitimasinya dalam perwaliannya atasMasjid al-Aqsha. Waktunya telah tiba bagi Yordania untuk mengambil sikap terhormatuntuk mengembalikan prestise martabat dan perwaliannya atas Masjid al-Aqsha.&rdquo
Dia menekankan bahwa pelaksanaanritual Talmud oleh para pemukim pendatang Yahudi di Masjid al-Aqsha disebabkanoleh hilangnya legitimasi perwalian Yordania atas tempat suci tersebut.(was/pip)