Mon 5-May-2025

Nashiruddin: Pedang Al-Quds Belum Disarungkan Untuk Bela Al-Aqsha

Jumat 23-Desember-2022

Kepala UrusanAl-Quds di Biro Politik Hamas Harun Nashiruddin menuntut penjajah Israelbertanggungjawab atas pelanggarannya di Masjidil Aqsha.

Kejahatan terhadapAl-Aqsha akan dibalas oleh segenap bangsa dan perlawanan Palestina di Al-QudsTepi Barat dan wilayah Palestina 48. Dan pedang Al-Quds masih belum disarungkanuntuk membela Al-Aqsha.

Dukungan pemerintahzionis terhadap kelompok ekstrimis yahudi dan ijin bagi mereka menyerbuMasjidil Aqsha dan Masjid Ibrahimi melakukan ritual Talmud pada hari rayaHanocah untuk membuat realitas baru merupakan tindakan berbahaya yang takakan dibiarkan bangsa Palestina dan perlawanannya ungkap Nashiruddin.

Nashiruddin menyebutkanpemerintah Israel akan berupaya mengubah fakta di lapangan dan jika initerjadi maka konfrontasi akan berlanjut yang telah dimulai sejak pertempuranPedang Al-Quds hingga kini.

Bangsa Palestinaakan terus berada di belakang perlawanan mendukung para mujahidin dan parapejuang dalam satu barisan membela Masjidil Aqsha dan tempat suci. Nashiruddinmenegaskan pentingnya persatuan dalam melawan penjajah sebagai satu-satunyasarana untuk mengusir penjajah dari bumi Palestina.

Nashiruddin jugamenyerukan kepada segenap elemen Palestina untuk bersiaga dan mengintensifkankehadiran ke Masjidil Aqsha dari Tepi Barat hingga Palestina 48 untukmenghadapi serbuan kelompok zionis dan bergabung dalam aksi Subuh Agungbersatu mendukung perlawanan Palestina.

Bangsa Palestinamerupakan tameng pelindung Masjidil Aqsha dan tempat suci Palestina dan akantetap mendukung perlawanan dalam menghadapi penjajah zionis.

Terkait sikapbangsa Arab terhadap peristiwa di Al-Aqsha Nashiruddin menyatakan &ldquoKami tetapoptimis bangsa Arab dan dunia Islam terus meningkatkan dukungannya terhadapAl-Quds dan Palestina seperti yang terlihat dalam pawai besar jutaan orangsebagai pesan kepada penjajah zionis bahwa bangsa Palestina tidak sendiriandan itu bisa terulang kembali ungkap Nashiruddin.

Tokoh Hamas inimenyebutkan normalisasi tak mendapatkan jalannya kepada bangsa Arab dan duniaIslam sejak perjanjian Kamp David tahun 1978 hingga semua kesepakatanlainnya yang tak bisa direalisir oleh pemerintahan Israel.

Bukti terbesargagalnya normalisasi terlihat dalam piala dunia di Qatar dimana persoalanPalestina hadir segenap bangsa menyatakan solidaritasnya terhadap Palestinadan mengutuk penjajahan Israel.

Nashiruddin menyerukankepada segenap pemerintahan Arab dan Islam untuk menghentikan normalisasisebagai pesan kepada penjajah bahwa mereka tak diterima di kawasan. Dan ditegaskannyabahwa bangsa Palestina dan tempat sucinya membutuhkan tambahan dukungan formaldan non formal.

Kami berharappemerintahan Arab dan Islam sepakat dengan rakyatnya dan tidak menyalahi keinginanmereka karena penjajah zionis tak akan membawa manfaat apapun.

Tokoh Hamas inimengomentari langkah deportasi terhadap tawanan Al-Quds Sholah al-Amuri kePerancis dan pengusuran rumah di Al-Quds dan Tepi Barat merupakan eskalasiyang akan direspon oleh rakyat Palestina dengan meningkatkan perlawanan dan perjuanganhingga berakhirnya penjajahan dari bumi Palestina. (mq/pip)

Tautan Pendek:

Copied