Dua warga Palestina bersaudara gugurpada Sabtu (17/12/2022) malam setelah sengaja ditabrak oleh seorang pemukimpendatang Yahudi di dekat pos pemeriksaan militer Israel Zatara di selatanNablus wilayah utara Tepi Barat.
Sumber Palestina mengatakan keduabersaudara tersebut adalah Muhammad Mautair dan Muhannad Mutair. Dia sedangberdiri di pinggir jalan untuk memperbaiki salah satu ban kendaraan yang merekatumpangi bersama anggota keluarga mereka. Tiba-tiba seorang pemukim pendatangYahudi menabrak mereka dengan kendaraannya dan melarikan diri dari tempat tersebut.
Aksi penabrakan tersebut menyebabkankematian Muhammad saat itu juga. Jenazahnya dibawa ke rumah sakit di Nablus. Sementarasaudaranya Muhannad terluka parah dan dipindahkan ke rumah sakit sebelum kemudiandiumumkan kematiannya akibat luka parah yang dialaminya.
Sepupu korban Imad Mutair sepertidikutip kantor berita Palestina “Wafa” menyebutkan bahwa sepupunyaMuhammad (28 tahun) dari kamp pengungsi Qalandia sebelah utara al-Quds meninggaldunia segera setelah ditabrak oleh seorang pemukim pendatang Yahudi. Sementara saudaranyaMuhannad (24 tahun) terluka parah di kecelakaan yang sama dan kemudianmeninggal di rumah sakit.
Dia menambahkan bahwa keduabersaudara tersebut ditabrak oleh seorang pemukim pendatang Yahudi yang sedangmengendarai kendaraannya dengan kecepatan tinggi di dekat pos pemeriksaan militerIsrael Zatara saat mereka sedang mengganti salah satu ban kendaraan mereka dipinggir jalan.
Sebelumnya tiga pakar PBB mengutukpenyebaran kekerasan para pemukim pendatang Yahudi dan penggunaan”kekuatan berlebihan” oleh pasukan pendudukan Zionis Israel terhadapwarga Palestina di Tepi Barat “yang menjadikan tahun 2022 sebagai tahun palingberdarah di wilayah wilayah Palestina yang diduduki penjajah Israel sejak PBB mulaimendokumentasikan jumlah korban pada tahun 2005.”
Hal tersebut disampaikan dalampernyataan yang dikeluarkan oleh tiga ahli internasional tersebut pada Jum&rsquoat(16/12/2022) malam dan diterbitkan oleh Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk HakAsasi Manusia.
Pernyataan tersebut ditandatanganioleh Francesca Albanese (Pelapor Khusus tentang situasi hak asasi manusia diwilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967) Maurice Tibal-Benz (PelaporKhusus PBB tentang eksekusi di luar hukum sumir atau sewenang-wenang) dan ClementFoley (Pelapor Khusus PBB tentang kebebasan berkumpul secara damai dan berserikat).
Menurut data setelah meninggalnyadua saudara ini jumlah warga Palestina yang meninggal akibat kekerasan parapemukim pendatang Yahudi dan penggunaan &ldquokekuatan berlebihan&rdquo oleh pasukanpendudukan Zionis Israel sejak awal tahun ini mencapai 219. Sebanyak 53 diJalur Gaza dan 166 di Tepi Barat. (was/pip)