Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menyatakanbahwa serangan besar-besaran yang direncanakan kelompok Zionis dengan kedokpemerintah pendudukan sayap kanan ekstrem ke Masjid Al-Aqsha Al-Mubarak mulaibesok Minggu hingga delapan hari dengan dalih &ldquohari raya Hanukah” adalahsebuah eskalasi berbahaya dan pelecehan terhadap perasaan rakyat Palestina danumat Islam pada umumnya.
Dalam pernyataannya kemarin Sabtu Hamas menganggappemerintah pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas dampak dari serangantersebut dan provokasi yang menyertainya.
Hamas menegaskan bahwa Al-Aqsha tidak sendiriandan rakyat Palestina akan tetap menjadi perisai pelindung masjid tersebut dengansegala cara dan sebesar apapun harganya. Kebijakan dan serangan ini mengancam akanmeledakkan situasi di seluruh negeri Palestina dalam menghadapi serangan Israeldan geng pemukimnya.
Hamas menyerukan kepada warga Al-Quds TepiBarat dan warga Palestina jajahan tahun 1948 untuk melakukan gerakanseluas-luasnya untuk mempertahankan Masjid Al-Aqsha dengan memperketatperjalanan dan mengintensifkan ribath (berjaga) di dalamnya memobilisasi disemua lapangan dan menyalakan titik-titik konfrontasi dengan Israel untukmenggagalkan rencana tersebut dan kebijakan sepihak membagi Al-Aqsha baiktempat-tempat dan pembagian waktu di sana.
Hamas meminta negara-negara Arab dan IslamLiga Negara-negara Arab dan Organisasi Kerjasama Islam untuk segera mengambiltindakan politik dan diplomatik untuk melindungi Masjid Al-Aqsha dari ancamanYahudisasi dan mendukung ketabahan rakyat Palestina yang memimpin barisan dalammelindungi Al-Quds dan Al-Aqsha kiblat pertama umat Islam. (at/pip)