Hari Senin (5/12/2022) GerakanPerlawanan Islam Hamas mengirim memorandum politik ke sekitar 50 kedutaan danlembaga internasional di wilayah Palestina. Dalam pesannya Hamas memperingatkanbahaya rencana pendudukan Zionis Israel terhadap Masjid al-Aqsha. Hamas menekankanbahwa “Gerakan Hamas tidak akan membiatkan rencana tersebut mulus begitusaja tanpa harga apa pun (yang mesti tibayar pendudukan Zionis).”
Dalam memorandum tersebut Hamasmengatakan &ldquoPara pemimpin pemukim pendatang Yahudi telah meminta kepada parapejabat untuk menyerbu al-Aqsha dengan mempercepat penyerbuan kebebasan untuk menyerbumelakukan ritual Talmud membuka lebih banyak pintu masjid untuk mereka danmenambah jam. Para pemimpin polisi Israel menjawab bahwa mereka akan memenuhipermintaan tersebut.”
Hamas memperingatkan bahwa “rencanadan kebijakan ini berbahaya dan – sekali lagi – membuka jalan bagi ledakankondisi di wilayah Palestina dan sekitarnya.”
Hamas menambahkan “Kamimenegaskan bahwa Hamas bersama semua rakyat tidak akan membiarkan rencana ini berjalanmulus. Kami siap untuk mempertahankan tempat-tempat suci kami dan rakyat kami tidakpeduli berapapun besarnya pengorbanan.”
Lebih lanjut Hamas menyatakan “Kamijuga menegaskan bahwa tidak seorang pun akan menikmati keamanan dan stabilitasselama agresi berlanjut terhadap rakyat Palestina dan tempat suci merekaterutama Masjid al-Aqsha.”
Gerakan Hamas meminta “semuapihak di tingkat internasional baik negara maupun organisasi untuk segera turuntangan guna menghentikan rencana jahat ini menghentikan agresi terus menerusterhadap rakyat Palestina dan tempat suci mereka dan membiarkan rakyat Palestinagar mendapatkan hak orisinil mereka atas kebebasan kemerdekaan dan menentukannasih sendiri.” (was/pip)