Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune menegaskan sikap negaranyayang teguh dan berprinsip dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkankembali hak-hak mereka yang dirampas yang dijamin oleh legitimasi internasional.
Dalam pesan yang dkirim hari Senin (28/11/02022) pada momentum perayaanHari Internasional Solidaritas Rakyat Palestina Presiden Tebboune mengatakan&ldquoPeringatan hari ini adalah penegasan eksplisit dari hak-hak rakyat Palestinayang tidak dapat dicabut untuk membangun negara mereka yang merdeka dengan al-Qudssebagai ibu kotanya dan kesempatan untuk mengingatkan komunitas internasionaltentang tanggung jawab sejarah dan politik hukum moral dan kemanusiaanterhadap rakyat Palestina.&rdquo
Dia menekankan bahwa yang dibutuhkan rakyat Palestina adalahmenerjemahkan solidaritas internasional ke dalam langkah-langkah praktis danlangkah-langkah eksekutif yang menyerukan sikap serius dan tegas darimasyarakat internasional terutama dari Dewan Keamanan dan Majelis Umum tidakhanya untuk mengakhiri sikap keras kepada pendudukan Zionis dan penolakannya untukmematuhi legalitas dan resolusi internasional melainkan untuk menentang secaraefektif dan kuat pada sistem permukiman yang digunakan oleh pendudukan ZionisIsrael untuk merusak semua peluang untuk mencapai solusi dua negara dan yang menghasilkankenyataan pahit diskriminasi dan standar ganda.
Pada kesempatan itu Presiden Tebboune kembali menyerukan perlunyamenerapkan ketentuan Konvensi Jenewa Keempat dan acuan hukum internasionallainnya serta bersandar pada prinsip akuntabilitas dan persamaan di hadapan peradilaninternasional. Dengan mengaktifkan mekanisme yang diperlukan untuk penuntutanhukum dan pidana atas meningkatnya pelanggaran yang dilakukan pendudukan ZionisIsrael dan memberikan perlindungan internasional bagi rakyat Palestina yangtak berdaya.
Presiden Tebboune menekankan bahwa “aksi solidaritas untuk rakyatPalestina tidak terbatas pada memberikan pidato melainkan melalui kerja denganrencana efektif yang mengarah pada pencapaian solusi akhir yang memungkinkanmereka untuk hidup bermartabat dengan kedaulatan penuh atas tanah mereka dan denganmengintensifkan kontribusi yang mampu menghadapi upaya yang ditujukan untukmengabaikan isu perjuangan Palestina.”
Dia mengatakan “Aljazair selalu mencari dari sudut pandangini dan dengan pengawasan langsung dan pribadi saya untuk menjadi tuan rumahputaran rekonsiliasi antara faksi-faksi Palestina yang berpuncak padapengadopsian (Deklarasi Aljazair) yang disambut baik Sekretaris JenderalPerserikatan Bangsa-Bangsa Sekretaris Jenderal Liga Negara-Negara Arab danbanyak negara yang bertujuan untuk benar-benar membentuk landasan nyata yangakan mengakhiri perpecahan dan mengarah pada penggalangan tuntutan-tuntutanterpadu yang akan mengarah pada keadilan bagi Rakyat Palestina dan pemulihankebebasan dan kedaulatannya yang telah dirampas selama beberapa dekade.&rdquo
Dia melanjutkan “Dalam konteks ini kami berkomitmen selamaKTT Arab yang diadakan baru-baru ini di Aljazair untuk menempatkan masalahPalestina sebagai masalah sentral pertama mengingat kondisi internasional saatini dan kami menegaskan dalam tajuk-tajuk utama komitmen dan dukungan mutlakkami untuk hak-hak rakyat Palestina yang tidak dapat dicabut dalam kebebasanpenentuan nasib sendiri dan pembentukan negara palestina merdeka yang berdaulatpenuh di perbatasan 4 Juni 1967 dan ibukotanya adalah Al-Quds.&rdquo
Pada tahun 1977 Majelis Umum PBB menyerukan pada setiap tanggal 29November setiap tahun sebagai Hari Solidaritas Internasional untuk RakyatPalestina (Resolusi 32/40 b). Pada hari itu di tahun 1947 Majelis Umummengadopsi resolusi untuk membagi Palestina (Resolusi 181 (II).
Warga Palestina dan para aktivis di seluruh dunia dan organisasiinternasional menyambut hari ini dengan kegiatan dan sikap yang menegaskanhak-hak Palestina dan menyerukan untuk menentang pendudukan Zionis Israel.(was/pip)