Pemimpin Gerakan Perlawanan IslamHamas Mahmoud Mardawi menegaskan bahwa perlawanan Palestina sedangmemaksanakan realitas baru pada pendudukan Zionis Israel di Gaza dan Tepi Barat.Dia menyatakan bahwa aksi penikaman dan penabrakan yang dilakukan perlawanan diSalfit adalah contoh untuk itu.
Dalam wawancara dengan awak media Mardawimengatakan “Dalam aksi heroik di Salfit pendudukan Zionis Israel tidakmenghadapi keganasan dan kekuatan seperti itu dalam aksi-aksi perlawanan selamabertahun-tahun.” Dia menyatakan bahwa aksi tersebut memiliki kemiripan denganPertempuran Saif al-Quds. bahwa keduanya mengembalikan harapan kepadaorang-orang bebas di seluruh dunia akan hengkangnya pendudukan Zionis Israel.
Mardawi mengatakan “Aksi heroikSelfit terjadi di daerah permukiman yang lebih padat dan penuh dengan pos-pospemeriksaan militer.” Dia menyatakan bahwa permukiman Ariel adalah permukimanterbesar di Tepi Barat.
Dia menekankan “Pos-pos militerpendudukan Zionis Israel yang mencegah rakyat Palestina dan perlawanan pasti akanlenyap.” Dia menambahkan bahwa “rakyat Palestina menghadapi tantangannyata dengan lenyapnya pendudukan Zionis Israel melalui perlawanan dan pelaksanaanaksi-aksi heroik.”
Dia melanjutkan “Rakyat palestinaadalah pemilik tanah akan tetap teguh mempertahankan dan bersiaga di tanahmereka.” Dia menyatakan bahwa semua kemampuan pendudukan Zionis Israeltidak bisa menghalangi pejuang Muhammad Souf untuk melakukan aksinya diSalfit.
Dia menjelaskan bahwa apa yang kita lihatdi Tepi Barat adalah perkembangan moral dan psikologis. Rakyat Paleseetina telahmengidentifikasi perlawanan sebagai satu-satunya pilihan dalam menghadapi pendudukanZionis Israel dan akan terus menghadang dan melawan semua agresi dan kejahatanIsrael.
Sebanyak 3 pemukim pendatang Yahuditewas dan 2 lainnya terluka pada hari Selasa (15/11/2011) dalam aksi penikamandan penabrakan di permukiman “Ariel” di utara Salfit wilayah utaraTepi Barat.
Pelaku aksi adalah Muhammad MuradSami Souf (18 tahun) dari desa Haris di Salfit. Dia gugur setelah ditembakpasukan pendudukan Zionis Israel.
Aksi ini terjadi sebagai respon alamiterhadap meningkatnya kejahatan pendudukan Zionis Israel terhadap Masjid Al-Aqshadan penumpahan darah rakyat Palestina yang terbaru adalah pembunuhan terhadapanak gadis Palestina Fella Al-Masalmeh yang berusia 15 tahun di dekat kotaRamallah dengan darah dingin.&rdquo (was/pip)