Kementerian Tawanan dan Mantan Tawanan di Gazamengungkapkan tentang peningkatan signifikan jumlah tawanan administratif didalam penjara pendudukan Israel selama beberapa periode terakhir.
Kementerian Tawanan Palestina tersebutmengatakan dalam sebuah pernyataan hari ini Rabu bahwa jumlah tawananadministratif kini mencapai sekitar 850 orang yang jumlah tertinggi yangtercatat sejak awal Intifadah Al-Quds pada tahun 2015.
Hal ini menunjukkan bahwa pendudukan Israel menggunakandan memanfaatkan jenis penahanan sewenang-wenang (penahanan administratif tanpadakwaan dan persidangan) ini sebagai alat hukuman kolektif bagi rakyatPalestina.
Kementerian Palestina menjelaskan bahwa tawananadministrasi merupakan 18% dari jumlah total tawanan dan persentase ini kemungkinanakan meningkat dengan tercatatnya lebih dari 200 keputusan penahananadministratif oleh Israel per bulan.
Sementara itu Israel tak henti menangkapi warga Palestina. Pasukan pendudukan Israel pagi ini Minggu menangkap tujuh warga di wilayah terpisah di Tepi Barat dan Al-Quds (Yerusalem).
Sumber lokal melaporkan bahwa pasukan pendudukan menangkap Muhammad Tariq Hamamra (17 tahun) Ahmed Raed Zaki Zaul (18 tahun) dan Izz al-Din Muhammad Zaul (19 tahun) dari desa Husan sebelah barat Bethlehem.
Dari Hebron pasukan pendudukan menangkap dua pemuda Kanaan Jamal Al-Tal dan Asef Ali Swailem saat mereka menyerbu kota Al-Zahiriyah di selatan kota.
Penangkapan termasuk pemuda Muhammad Yasser Da&rsquona dari Al-Quds dan dibebaskan tawanan Bakr Abu Obeid dari Jenin.
Oktober lalu pasukan pendudukan menangkap 690 warga Palestina dari Tepi Barat dan Al-Quds diantaranya adalah 119 anak dan 30 perempuan.
Pendudukan menangkap 3 warga di Yerusalem dan memberitahukan penyitaan sebuah rumah di Bethlehem
Dari Tepi Barat dilaporkan pada Sabtu malam pasukan pendudukan Israel menangkap 3 warga sipil di kota Yerusalem yang diduduki sambil memberi tahu mereka untuk menghentikan sebuah rumah di selatan Bethlehem. (at/pip)
