Juru bicara Hamas di kota Al-QudsMuhammad Hamada menegaskan bahwa warga Al-Quds tetap komitmen mempertahankan hakmereka untuk tinggal di dalamnya dan belajar sesuai dengan kurikulum Palestina.
Dalam pernyataan persnya Hamadamengecam penyerbuan yang dilakukan pasukan pendudukan Zionis Israel terhadap sekolah-sekolahal-Iman di Al-Quds dan secara brutal menggeledah tas para siswa untuk mencaribuku-buku kurikulum Palestina.
Dia mengatakan &ldquoTindakan inimenegaskan kebiadaban penjajah yang tidak ragu-ragu meneror anak-anakmenyerbu kesakralan sekolah dan menyerang privasi siswa hanya karena mencobamemaksakan kurikulum Zionis.&rdquo
Dia menyebut penyerbuan ini sebagai”perilaku tercela”. Dia menyatakan bahwa pendudukan Zionis Israel terusmelanjutkan perangnya terhadap Al-Quds dan rakyatnya dalam upaya mereka untukmencapai upaya jahatnya dengan melakukan yahudisasi Al-Quds.
Dia memuji ketabahan keluarga siswadan orang tua mereka dalam menghadapi mesin agresi Israel. Dia menyatakan bahwapendudukan Zionis Israel harus bertanggung jawab atas agresinya yang terusberlanjut terhadap rakyat Palestina di Al-Quds.
Hari Rabu (25/10/2022) pasukan pendudukanZionis Israel menyerbu sekolah-sekolah Al-Iman di Al-Quds dan dalam suasana yangmenanakutkan para anggota pasukannya menggeledah tas para siswa mencari buku-bukupaket kurikulum Palestina.
Tim dari Kementerian Pendidikan PemerintahPendudukan Zionis Israel menyerbu gedung-gedung sekolah Al-Iman. Mereka menggeledahtas para siswa untuk mencari buku-buku paket kurikulum Palestina.
Sejumlah orang tua siswa di Al-Qudsmengorganisir aksi protes di depan Sekolah Tinggi Ibrahimiya di Al-Qudssebagai bentuk solidaritas untuk sekolah-sekolah Al-Iman dan sebagai protesterhadap pelanggaran yang terus menerus dilakukan oleh pendudukan Zionis Israelterhadap proses pendidikan di tanah Palestina.
Warga Al-Quds melakukan aksi protes dikota Al-Quds untuk menolak pelanggaran yang dilakukan otoritas pendudukanZionis Israel Israel terhadap siswa dan upaya mereka untuk mengisolasi sistempendidikan Palestina.
Pada 17 September lalu para orangtua siswa di Al-Quds membagikan kurikulum Palestina kepada anak-anak mereka. Haltersebut dilakukan menanggapi keputusan otoritas pendudukan Zionis Israel untukmencabut izin sekolah dengan dalih bahwa kurikulum Palestina berisi materimenghasut.
Pada akhir Juli lalu pendudukanZionis Israel membatalkan izin enam sekolah di kota Al-Quds dengan dalihmengajarkan konten “menghasut melawan (Israel).”
Keputusan tersebut menargetsekolah-sekolah Al-Iman di lima cabangnya dengan jumlah siswa sekitar 1.755 ditingkat dasar dan menengah di samping Ibrahimia College dengan sekitar 288 mahasiswa.
Banyak sekolah negeri dan swasta dikota al-Quds yang menjadi sasaran tindakan sewenang-wenang ancaman dankeputusan pendudukan Zionis Israel untuk memaksakan kurikulum pendidikan yangmenyimpang dari identitas Palestina.
Otoritas pendudukan Zionis Israelmencegah sekolah-sekolah di Al-Quds mengorganisir dan mengadakan manifestasinasional apa pun seperti mengibarkan bendera Palestina atau mengajar siswalagu-lagu tradisional dan nasional Palestina. (was/pip)