Rabi Arafa Rabi pemuda Palestinaberusia 32 tahun gugur karena luka kritis yang dideritanya pada Sabtu(22/10/2022) malam karena ditembak oleh pasukan pendudukan Zionis Israel di pospemeriksaan militer Israel 109 dekat Qalqilya wilayah utara Tepi Barat.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakankorban tiba di Rumah Sakit Darwish Nazzal dalam kondisi sangat kritis setelah ditembakdi kepalanya dan dia meninggal karena luka-lukanya.
Pihak Zionis mengklaim bahwa adaupaya untuk melakukan penabrakan oleh korban di tempat tersebut dan melukai seorangyang belum diketahui identitasnya.
Sementara itu kantor berita yangdekat dengan intelijen Zionis Israel Walla melaporkan bahwa sebuahkendaraan Palestina dihentikan dan digeledah di mana pengemudi mencobamelarikan diri dan melindas kaki salah satu tentara yang mengalami lukaringan dan mereka menembaki kendaraan tersebut.
Sementara juru bicara tentara pendudukanZionis Israel mengatakan pengendara mencoba menyelundupkan sekelompok pekerjamelalui perlintasan.
Sementara itu ayah korbanmengatakan bahwa putranya seharusnya menikah Jumat depan. Dia menyatakan bahwaAllah memilih dia untuk menjadi syahid di Illiyin.
Dalam rekaman video dari RumahSakit Pemerintah Darwish Nazzal di mana Rabi menghembuskan nafas terakhirnya ayahkorban menegaskan bahwa “tidak aneh jika mesin media Zionis mengklaimbahwa dia berjuang dan berperang melawan Israel dan bahwa dia adalah seorangteroris yang bersembunyi di balik pekerjaannya.”
Sementara itu Gerakan PerlawananIslam Hamas mengatakan bahwa pendudukan Zionis Israel harus bersiap menunggu perlawananyang lebih sengit hingga mereka tersingkir dari tanah Palestina dantempat-tempat sucinya. (was/pip)