Otoritas pendudukan terus mengganggu wargaNablus selama sepuluh hari berturut-turut dengan menutup penghalang jalan danpenghalang jalan.
Pasukan ini menutup sebagian besar pospemeriksaan utama dan sekunder dan mencegah warga memindahkan kendaraan daridalam dan luar Nablus.
Pasukan pendudukan sering menghalangipergerakan kendaraan melalui berbagai pos pemeriksaan dan jalan terutama di desa-desadi selatan dan timur kegubernuran.
Sebuah sumber keamanan Israel mengatakan bahwapengepungan di Nablus akan berlanjut selama ada kebutuhan.
Pasukan pendudukan Israel menggunakanpengepungan mereka sebagai dalih untuk mencegah penembakan dan untuk mencaripelaku pembunuhan seorang tentara (pada 11 Oktober) di dekat pemukiman”Shave Shomron” di Tepi Barat utara.
Pada Kamis pagi sebuah buldoser militer Israelmenghancurkan sebuah pompa air yang memberi makan 4 desa di selatan Nablus.
Menurut sumber setempat pengisian stasiunmenyebabkan pemadaman air bagi 20 ribu warga yang tinggal di desa-desa: BurinMadama Asira al-Qibliya Urif.
Sementara itu seorang anak laki-laki diumumkanmeninggal pagi ini Kamis akibat luka-luka yang diderita selama bentrokan denganpasukan pendudukan Israel beberapa minggu yang lalu di pintu masuk utara keAl-Bireh.
Menurut direktur Kompleks Medis Palestina Dr.Ahmed Al-Bitawi anak laki-laki Muhammad Fadi Nuri (16 tahun) dari kotaBeitunia sebelah barat Ramallah mendapatkan perawatan di pusat kesehatan setelahluka serius selama beberapa peka dan meninggal hari ini karena luka tersebut.
Kementerian Kesehatan Palestina menyatakanbahwa bocah tersebut ditembak Israel di bagian perutnya pada bulan lalu.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina jumlahkorban tewas sejak awal tahun ini telah meningkat menjadi 174 (123 di TepiBarat dan 51 di Jalur Gaza) termasuk 41 anak-anak. (at/pip)