Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam”Hamas” Ismail Haniyeh menekankan bahwa masalah tawanan Palestina dipenjara Israel dari dulu kini dan akan tetap menjadi prioritas utama Hamas danagenda perlawanan Palestina.
Haniyeh mengatakan dalam pidato singkat yangdisiarkan oleh Al-Aqsa TV pada Selasa malam &ldquoKami berjanji para tawanan kamipada peringatan kali ini atas nama rakyat Palestina dan perlawanan untuk menempuhjalan perlawanan demi mencapai lagi kesepakatan baru dan untuk memaksakankehendak baru rakyat Palestina dan bangsa kita terhadap penjajah Israel.&rdquo
Dia menambahkan &ldquoKami berada di tengah-tengahkonflik proyek besar dan konflik tekad dengan penjajah ini tetapi keinginankami lebih kuat dan orang-orang kami telah memperbarui semangat ketabahan danperlawanan mereka.&rdquo
Dia menekankan bahwa rakyat Palestina bertekad membelakuat para tawanan Al-Quds Al-Aqsha dan semua tempat suci untuk dibebaskandari belenggu penjajahan dan pembatasan yang menistakan ini dan untukmenghirup angin kebebasan lagi. &ldquoIni adalah janji Tuhan kemudian janjiterhormat bangsa Palestina perlawanan Hamas dan Al-Qassam.&rdquo Tegasnya.
Haniyeh menekankan bahwa kita sedang menghadapitahap besar kemenangan yang dicapai oleh perlawanan yang terutama adalahBrigade Izz al-Din al-Qassam. Wafaa al-Ahrar (perjanjian pembebasan tawanan 1007tawanan Palestina dan serdadu Israel yang disandera beberapa tahun lalu) adalahsalah satu stasiun pertempuran terbuka antara perlawanan dan pendudukan untukmembebaskan para tahanan dan didahului oleh banyak upaya dan pencapaian dijalan penawanan Zionis.&rdquo
Dia berkata &ldquoWafaa Al-Ahrar adalah stasiunbersejarah yang diperjuangkan oleh perlawanan Hamas dan Gaza yang dimuliakanselama lebih dari lima tahun sementara mereka mempertahankan Shalit danmenang dalam pertempuran pikiran keamanan dan intelijen Israel dalampertempuran ketabahan meskipun pengorbanan besar yang dibayarkan di jalan ini.&rdquo
Dia menambahkan bahwa kesepakatan WafaaAl-Ahrar yang hebat dan stasiun kemenangan yang semua komponen bangsa dan pejuangkebebasan di seluruh dunia yang bersukacita dan kami melihat tawanan pria danwanita kami keluar dari sel merangkul kebebasan berjalan di jalan tanah airdan bahkan melanjutkan peran kepemimpinan mereka dalam memimpin proyekperlawanan pembebasan dan pengembalian.
Haniyeh menjelaskan bahwa peringatan Wafa Al-Ahrarini bertepatan dengan tahun ini dan bangsa kami yang melawan penjajah seluruhnegeri terutama di Al-Quds dan Tepi Barat dan di Tepi Barat utara SarangSinga Jenin al-Qassam Nablus dan kamp Shuafat kamp yang bercerita tentangketabahan kepahlawanan dan kepatuhan pada hak untuk kembali.
Haniyeh menekankan bahwa intifada yang terrus terperbaruimeningkat dan berkembang di seluruh Tepi Barat ini merupakan perpanjangan darisemangat pedang Al-Quds yang tidak akan pernah disarungkan kecuali denganmembebaskan para tawanan.
Haniyeh menekankan bahwa intifada danperlawanan terus-menerus dari generasi ke generasi berasal dari komitmenterhadap segitiga emas kisah konflik yaitu: Al-Quds para tawanan Palestinadan hak kembali pengungsi.
Haniyeh berkata: Kami bersama kalian paratawanan kami masih berjuang dalam pertempuran kesetiaan kebebasan danAl-Qassam menahan para tawanan Zionis menekankan bahwa ini adalah pertempuranyang diperpanjang dan terbuka yang melintasi waktu dan geografi untuk memaksamusuh memenuhi syarat resistensi.
Haniyeh memberikan hormat kepada para tawanan kamidi penjara pendudukan sebagai tumbal bagi jihad dan perlawanan mereka untukmembebaskan tanah mereka tempat suci mereka dari penjajah yang mendudukiPalestina yang diberkati.
Haniyeh menambahkan &ldquoPenghormatan kepada parapahlawan yang menghabiskan puluhan tahun dan masih terikat perjanjian teguhdalam keseimbangan dan kesabaran strategis yang indah dan menunggu saatkebebasan dan pembebasan dari penjara yang tidak adil ini.&rdquo (at/pip)