Mantan Kepala Staf tentara Israel Gadi Eizenkotmenggambarkan situasi saat ini di Tepi Barat sebagai yang paling berbahayasejak berakhirnya Intifadah Al-Aqsa pada tahun 2005.
Eizenkot menambahkan dalam wawancara pers tadimalam bahwa “situasi keamanan saat ini lebih berbahaya daripada Intifada Al-Quds(Yerusalem) pada tahun 2015 ketika operasi Palestina berkembang menjadioperasi penembakan di sebagian besar dari mereka bukan pisau danserudukan.”
Dalam konteks terkait pemimpin partai sayapkiri Israel Meretz yang terlibat dalam koalisi pemerintah Israel saatini Zahava Galon menyerukan untuk mengendalikan tentara Israel dalam konteksmeningkatnya pembunuhan sistematis warga Palestina di Tepi Barat.
Sementara itu Menteri Pertahanan Benny Gantzmengomentari pernyataannya dengan mengatakan “Operasi penembakan di TepiBarat ditentukan oleh keputusan kepala staf dan komandan tentara berdasarkanperkembangan situasi keamanan dan menuduhnya merugikan upaya yang dilakukan tentarauntuk memulihkan ketenangan.
Bentrokan telah meningkat dalam beberapa bulanterakhir di Tepi Barat yang diduduki terutama di daerah Nablus dan Jeninsementara tentara pendudukan mengintensifkan operasinya setelah operasi yangdilakukan oleh Palestina.
Delapan warga sipil Palestina menjadi gugursyahid oleh peluru pendudukan dua tentara Zionis tewas 32 tentara dan pemukimterluka dan konfrontasi meletus di 162 titik konfrontasi. (at/pip)
