Aksi Bersama diLibanon menegaskan alternatif pengganti dari eksodus menggunakan perahukematian adalah dengan menyediakan penopang kehidupan dan memperbaiki kondisipengungsi Palestina di Libanon yang harus didukung masyarakat internasionalUNRWA dan negara Libanon.
Dalam rilisnyaAksi Bersama memaparkan belasungkawa kepada keluarga para syuhada yangtenggelam di perairan Suriah saat hendak eksodus.
Bencana kemanusiaanini menusuk segenap elemen Palestina terutama kamp pengungsian Nahrul Bariddimana jumlah para syuhada banyak dari mereka.
Dalam pertemuandi kedutaan Palestina di Beirut Aksi Bersama menyebutkan langkah parapengungsi menghadapi minimnya layanan UNRWA terutama layanan pokok di sector Pendidikan.
Jelang dimulainyatahun pelajaran baru di tengah persoalan besar yang membutuhkan penanganan dansolusi akan disiapkan agenda untuk menekan managemen UNRWA untuk memberikanlayanan dan menjamin kebutuhan anak-anak pengungsi di Libanon terutama layananPendidikan.
Selain ituAksi Bersama mengutuk keras agresi yang terus berlanjut terhadap wargaPalestina terutama di Al-Quds Jenin dan Nablus. Serta mengecam keras serbuanberulang kelompok zioni ke Masjidil Aqsha yang dikawal ketat pihak kepolisianIsrael di saat yang sama melarang kaum muslimin berada di Al-Aqsha danmelakukan tindakan represif terhadap mereka.
Aksi Bersamamenyampaikan apresiasi terhadap segenap pejuang perlawanan Palestina yang gigihmelawan penjajah dan mempersembahkan darah suci mereka untuk mengokohkan pohonkemerdekaan kebebasan dan kepulangan para pengungsi.
Aksi Bersamajuga mengutuk keras sikap PM Inggris Liza Terrace yang mengaku sebagai yahudihebat dan menegaskan Inggris akan membela entitas zionis serta mendukungnyasecara penuh. (mq/pip)