Hari Senin (26/9/2022) KementerianLuar Negeri Mesir mengeluarkan pernyataan yang menyebut pelanggaran berulangdan meningkat yang dilakukan pendudukan Zionis Israel terhadap kesucian MasjidAl-Aqsha sebagai &ldquoekstremisme dan eskalasi berbahaya.&rdquo
Hal tersebut dinyatakan oleh KementerianLuar Negeri Mesir setelah ratusan pemukim pendatang Yahudi menyerbu Masjid Al-Aqshahari Senin kemarin bertepatan dengan momentum yang mereka sebut sebagai “TahunBaru Ibrani”.
Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan”Mesir mengutuk pelanggaran berulang dan meningkat terhadap kesucianMasjid Al-Aqsha yang dilakukan oleh elemen-elemen ekstremis Yahudi di depanmata pasukan pendudukan Zionis Israel.”
Kemenlu Mesir mengecam “berlanjutnyapelanggaran tersebut pengenaan pembatasan pergerakan jamaah Palestina dan pelaksanaanritual keagamaan mereka (Yahudi) serta upaya mereka terus menerus untukmengubah status hukum dan sejarah Al-Quds.”
Kemenlu Mesir menekankan bahwa”upaya ini merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasionaldan eskalasi berbahaya yang merusak peluang untuk mencapai penyelesaian yangadil dan komprehensif dari masalah Palestina dan merusak upaya mencapai solusidua negara.”
Kemenlu Mesir memperingatkanterhadap “bahaya ekstrim dari berlanjutnya praktik-praktik provokatif disekitar tempat suci Islam di Masjid al-Aqsha.”
Sebelumnya kelompok-kelompok sayapkanan Zionis telah menyerukan penyerbuan besar-besaran ke Masjid Al-Aqsha bertepatandengan apa yang mereka sebut sebagai Tahun Baru Yahudi yang jatuh pada hariSenin. Sementara organisasi-organisasi Palestina menyerukan agar melakukanperjalanan ke Masjid Al-Aqsha dan meghadangrencana pendudukan Zionis Israel dan melindunginya. (was/pip)
