Juru bicara HamasFauzi Barhum mengatakan peristiwa yang terjadi di Masjidil Aqsha mencerminkanbentuk ekstrimis dan rasialisme penjajah dalam berinteraksi dengan bangsa dantempat suci Palestina.
Dalam pernyataanpersnya Senin (26/9) Barhum menambahkan penyerbuan dan pelanggaran terhadaphak Al-Aqsha mencerminkan seberapa besar kejahatan dan kezaliman yang menimpabangsa Palestina dan pelanggaran yang menimpa tempat sucinya.
Barhum menegaskanbangsa Palestina dengan perlawanan dan konsistensinya mengadapi serbuan danyahudisasi mampu mengubah serbuan ini menjadi gangguan berkelanjutan terhadappenjajah Israel di tingkat keamanan politik dan militer.
Juru bicaraHamas menyerukan kepada segenap bangsa Palestina di Tepi Barat Al-Quds danwilayah Palestina 48 untuk melanjutkan mobilisasi dan kesiagaan di Al-Aqshamembela dan melindunginya dengan segenap kekuatan.
Barhum menyebutkan&ldquoKewajiban agama dan nasional menuntut segenap umat bangsa Arab dan duniaIslam untuk meningkatkan dukungan terhadap bangsa Palestina dan warga di Al-Qudsserta para pejuang yang bersiaga di Masjidil Aqsha.&rdquo
Pertempuan inipertempuran kita semua ancaman zionis tak hanya kepada Palestina sajamelainkan kepada segenap kawasan di dunia Arab ungkap Barhum.
Pasukan penjajahzionis bersama ratusan pendatang yahudi menyerbu masuk pelataran MasjidilAqsha Mubarak dan menguasai sejumlah mushola di dalamnya menganiaya wargayang bersiaga dan memaksa mereka keluar dari pelatarannya di hari pertamahari raya yahudi.
Seruan Palestina terus meningkat untuk mobilisasipermanen di Masjidil Aqsha melindungi dan membelanya dari serbuan para pendatangzionis di musim hari raya yahudi.
Sementara ituaparat keamanan dan polisi Israel dalam kondisi siaga terutama di kota Al-Qudsselama libur hariraya yahudi mulai Senin ini hingga pertengahan Oktobermendatang. (mq/pip)
