Juru bicara Hamas Jihad Taha menekankanperlunya memperkuat kesatuan sikap dan dukungan terhadap banyak masalah dantantangan yang dihadapi pengungsi Palestina di Lebanon.
Dia menekankan dalam pernyataan pers hariini Sabtu pentingnya menangani masalah Palestina dari tekan politik sosialdan ekonominya untuk memperkuat ketabahan rakyat Palestina dalam menghadapirencana permusuhan yang bertujuan untuk menghabisi warga Palestina.
Taha mengecam pelepasan “perahu kematian&rdquodan menjatuhkan warga Palestina di kamp-kamp Palestina dan kolomi pemukiman -pertemuandi Lebanon dalam bahaya besar yang membawa mereka ke kematian mereka.”
Dia menekankan “perlunya mencari alasandan penyebab yang mendorong para pengungsi Palestina ini untuk bermigrasimelalui kapal-kapal ini.”
Taha mengisyaratkan bahwa gerakannya akanmelakukan segala daya untuk mengatasi penderitaan rakyat Palestina meringankannyadan meringankan beban krisis berturut-turut yang sedang dialami negeri Libanonterutama keluarga yang anak dan anggotanya gugur syahid dalam perahu kematiantersebut.
Juru bicara Hamas meminta masyarakatinternasional untuk memperhatikan penderitaan yang dialami oleh para pengungsiPalestina di Libanon serta mereka yang berkepentingan di negara Libanon untukmenegakkan hak-hak sipil dan manusia dari para pengungsi Palestina yang tinggaldi wilayahnya.”
Menurut laporan terbaru yang dikeluarkan olehMenteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Lebanon Ali Hamieh jumlah korbantenggelamnya kapal mencapai 87 orang sementara 20 orang yang selamat berhasildiselamatkan dan dirawat di Rumah Sakit Tartous di Suriah.
Angka-angka dari Departemen Statistik PusatLebanon untuk tahun 2017 menunjukkan bahwa 174.422 pengungsi Palestina tinggaldi 12 kamp dan 156 pertemuan di lima provinsi Lebanon. (at/pip)