Sekretariat Nasional Front Marokountuk Mendukung Palestina dan Menentang Normalisasi (dengan Israel) mengirimsurat kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenaipelanggaran berat terhadap hak-hak tawanan perempuan Palestina dan tawanan dipenjara pendudukan Zionis Israel.
Surat tersebut meminta PBB untuksegera turun tangan dan memikul tanggung jawab penuh untuk melindungi tawanan Palestinadari pelanggaran berat yang dilakukan oleh entitas pendudukan Zionis Israel karenatelah melakukan pelanggaran mencolok terhadap Konvensi Jenewa berkaitan dengantawanan pada masa perang dan konflik bersenjata.
Front Maroko menyatakan bahwa penjarapendudukan Zionis pada akhir Juli 2022 masih menawan sekitar 4.550 wargaPalestina termasuk 27 wanita 175 anak di bawah umur dan sekitar 670 tahanan administratif(tanpa tuduhan dan proses hukum).
Ditegaskan bahwa penangkapan hariansejak pertempuran “Saif al-Quds” (Mei 2021) masih terus berlangsung.Di mana warga Palestina yang ditangkap sejak saat itu mencapai sekitar 8000warga yang kehilangan hak-hak paling dasar mereka.
Front Maroko menegaskan bahwapendudukan Zionis Israel – karena menikmati perlindungan luar biasa dan tidak dimintaipertanggung jawaban apapun atas kejahatannya yang telah berlangsung selamalebih dari tujuh dekade – tidak ragu-ragu untuk mengingkari semua perjanjiandan piagam internasional yang mengharuskan perlindungan tawanan perang dan pemberianhak asasi mereka. Dengan terus bertindak sewenang-wenang terhadap tawanandengan menggunakan segala metode penyiksaan fisik dan psikologis intimidasidan pelecehan terhadap martabat manusia yang dilakukan di pusat-pusatpenahanan dan interogasi dengan tujuan untuk memaksakan kontrol dan pengawasanpenuh terhadap mereka untuk mematahkan keinginan mereka dan menyebarkan terordi kalangan mereka. (was/pip)
