Tue 6-May-2025

60 Negara di Konferensi Irak Dukung Perlawanan dan Lawan Normalisasi

Kamis 8-September-2022

Hari Rabu (7/9/2022) konferensi yangdihadiri dan diikuti oleh perwakilan dari 60 negara mengakhiri pertemuanmereka dengan menghasilkan proposal berjudul “Seruan Global Al-Aqsha”yang digelar di kota Karbala Irak semala dua hari.

Dalam peryataan penutupan agendakerjanya konferensi Irak ini menegaskan dukungan dan pentingnya melanjutkan jalanperlawanan dan melawan normalisasi dengan pendudukan Zionis Israel.

Konferensi juga menekankan dimensikemanusiaan dan Islam dari isu perjuangan Palestina. Mereka menegaskanpembelaannya pada isu Palestina mengutuk kejahatan pendudukan Zionis Israeldan juga menegaskan pentingya untuk mewujudkan keadilan dan mendukungorang-orang tertindas terutama adalah orang-orang Palestina yang menjadisasaran berbagai bentuk ketidakadilan paling buruk dan perampasan hak-haknya.

Juru bicara Dar al-Ifta Irak SheikhAmer al-Bayati mengatakan dalam pidatonya di konferensi tersebut &ldquoAl-QudsAl-Sharif dan Masjid Al-Aqsha telah menjadi perhatian kami dari waktu ke waktu.Kami tahu bahwa para penguasa Arab tidak memiliki keputusan terutama merekayang melakukan normalisaksi dengan pendudukan Israel. Dar Al-Iftaa Irakmenyerukan segala upaya yang memungkinkan rakyat Palestina untuk bangkit.&rdquo

Sementara itu Ketua Dewan PembinaPersatuan Cendekiawan Muslim di Lebanon Sheikh Ghazi Hanina menekankan bahwakita harus bersama Palestina. Dia menyatakan bahwa arena telah terbuka danperistiwa telah terjadi di dalamnya sejak bencana Deklarasi Balfour. Merskipin merekaberusaha untuk memotong dan menghancurkan mereka tidak akan bisa memotongtangan kita untuk mengirimkan senjata ke Jenin.

Sementara Mansour Mandour salahseorang ulama Al-Azhar Al-Sharif mengatakan bahwa Masjid Al-Aqsha adalahharapan dan kehormatan umat ini. Jika sesuatu terjadi padanya sementara umat tetapdiam maka itu merupakan aib bagi umat ini dan telah mencoreng mukanya dengan rasamalu sampai hari kiamat.

Para peserta konferensi menekankanbahwa perlawanan Islam akan tetap ada di Palestina dan semua negara Muslim. Bahwasudah menjadi tugas agama dan umat beragama untuk menjadi pendukung perjuanganPalestina dan berjuang untuk mendukungnya.

Para peserta menyatakan bahwakonferensi ini digelar pada saat pendudukan Israel menindas Palestina. Mereka menyerukanpara ulama dan semua orang bebas di dunia untuk mendukung rakyat Palestina.

Menurut penyelenggara konferensi digelarberdasarkan pada beberapa fakta terutama pentingnya kerjasama internasionaldan solidaritas di antara orang-orang yang beriman dalam isu perjuanganPalestina untuk mewujudkan prinsip-prinsip keadilan dan mendukung orang-orangyang tertindas terutama adalah orang-orang Palestina yang mengalami berbagai bentukketidakadilan yang paling keji dan perampasan hak-haknya. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied