Wed 7-May-2025

Bakirat: Zionis Bentuk Pasukan Pengusir Warga Al-Quds Dari Al-Aqsha

Senin 5-September-2022

Kepala AkademisiWakaf dan Peninggalan Al-Aqsha syekh Najih Bakirat mengatakan penjajah zionismembentuk pasukan pengusir warga Al-Quds dari kota tua dan Masjidil Aqshauntuk memudahkan serbuan kelompok yahudi ke Al-Aqsha.

Dalam siaranpersnya Senin (5/9) syekh Bakirat menjelaskan penjajah zionis hendak membuatkekosongan managemen di Al-Aqsha dengan mendeportasi para pengurus danpegawainya untuk memudahkan kelompok yahudi menguasai Al-Aqsha.

Syekh Bakiratmenyebutkan penjajah zionis dan departemen keamanan berbagi peran untuk proyekyahudisasi Al-Aqsha.

Syekh mengingatkanperan pengadilan zionis yang mengijinkan kelompok yahudi menyerbu masukAl-Aqsha kemudian merealisirnya lewat ekstrimis Yahuda Glick yang dikawalpasukan Israel sementara dokumentasi dan reaksi dicatat pihak intelijenIsrael.

Langkah Glickmemperdengarkan suara terompet di Al-Aqsha lewat hand phone miliknya merupakanupaya awal sebelum peniupan trompet aslinya di dalam Masjidil Aqsha secaraterang-terangan seperti sembahyang kaum yahudi yang telah menjadi realitas dipelataran Al-Aqsha setelah sebelumnya dilarang.

Syekh Bakiratmengingatkan upaya zionis untuk merayu pemikiran Palestina dan mengulur waktuuntuk menyukseskan yahudisasi Al-Aqsha secara bertahap.

Penjajah zionisdan organisasi permukiman terus bekerja memindahkan symbol taurat ke Al-Aqshasebagai pendahuluan bagi pembangunan kuil yahudi di atas puing-puing Al-Aqsha.

Seputardeportasi dirinya dari Masjidil Aqsha syekh Bakirat menjelaskan penjajahzionis telah mendeportasinya sebanyak 29 kali dari Al-Aqsha sejak tahun 2003silam dan menjadi korban penangkapan sebanyak 33 kali.

Syekh Bakiratmenegaskan dirinya tak akan lemah maupun terguncang karena deportasi akansemakin mengokohkan tekad dan imannya. Syekh juga meminta organisasi Kerjasama Islamdan Liga Arab untuk berupaya menghapus kebijakan deportasi dari Al-Aqsha.

Pelanggaran yangterjadi di Masjidil Aqsha dan yahudisasinya sangatlah berbahaya yang harusdirespon tegas pihak Arab dan perlawanan mengisolasi penjajah dan merasa bahwapelanggaran terhadap Masjidil Aqsha sama dengan pelanggaran terhadap MasjidilHaram pungkas Bakirat. (mq/pip)

Tautan Pendek:

Copied