Hari Sabtu (3/9/2022) pemain karateKuwait Muhammad Mishaal Al-Otaibi mengundurkan diri dari kejuaraan  Liga Karate Dunia yang diadakan diAzerbaijan. Pengunduran diri Otaibi dilakukan sebagai penolakannya untukmenghadapi pemain Israel dalam konteks menolak normalisasi dengan pendudukanIsrael.
Media Kuwait melaporkan bahwa Otaibimengumumkan keputusannya untuk mundur dari menghadapi lawan (atlet Zionis)segera setelah hasil jajak pendapat diumumkan untuk menentukan lawan turnamenoleh panitia penyelenggara Liga Karate Dunia.
Atlet Kuwait berulang kali menolakdalam berbagai kompetisi olahraga untuk menghadapi atlet Israel. Hal tersebutdilakukan sejalan dengan sikap Kuwait pemerinrah maupun rakyatnya yangmenolak normalisasi dengan pendudukan Israel.
Kejuaraan Karate Internasionaldiadakan di Azerbaijan dari 28 Agustus hingga 5 September.
Mei lalu Komite Paralimpiade Kuwaitmengumumkan penarikan pemain Kuwait Kholoud Al-Mutairi dari kejuaraan anggarkursi roda internasional yang diadakan di Thailand. Sebagai bentuk penolakanuntuk menghadapi pemain Israel.
Komite Paralimpiade Kuwait pada saatitu mengatakan “Penarikan pemain Kholoud Al-Mutairi dari turnamen dilakukankarena penolakannya untuk menghadapi pemain entitas Zionis.”
Pada bulan yang sama pemain timcatur Kuwait Bader Al-Hajri menolak menghadapi pemain Israel di KejuaraanCatur Internasional Sunway di Spanyol.
Patut dicatat bahwa undang-undangKuwait menganggap “(Israel) sebagai negara musuh dan bagi bagi orangbiasa atau tokoh dilarang untuk membuat perjanjian atau kesepakatan denganbadan atau orang yang tinggal di entitas Israel atau yang mereka yangberafialiasi dan berkewarganegaraan Israel atau bekerja untuk mereka atauuntuk keuntungan mereka.” (was/pip)