Laporan yang dikeluarkan oleh KantorPBB untuk Urusan Kemanusiaan di tanah Palestina (OCHA) pada Sabtu (3/9/2022)mengungkapkan bahwa pasukan pendudukan Israel telah menghancurkan 8.746bangunan Palestina sejak 2009. Penghancuran tersebut menyebabkan terlantarnyaribuan warga Palestina.
Menurut laporan OCHA sebelumnyamenegaskan “Pembongkaran yang dilakukan pendudukan Israel merupakanbentuk hukuman kolektif terhadap. Karenanya tindakan tersebut merupakantindakan ilegal menurut hukum internasional.”
Menurut laporan OCHA pembongkaranyang dilakukan pendudukan Israel tersebut menyebabkan pengungsian sekitar 13ribu warga Palestina dan menyebabkan penderitaan terhadap sekitar 152 ribuwarga lainnya. Disebutkan bahwa pembongkaran yang dilakukan pendudukan Israeljuga menyebabkan kerusakan pada sekitar 1559 rumah. Bangunan-bangunan yangdihancurkan tersebut ada yang berupa bangunan tempat tinggal ada yang terkaitdengan mata pencaharian atau terkait dengan layanan atau sebagian dariinfrastruktur.
OCHA menyatakan bahwa data initermasuk bangunan yang dihancurkan langsung oleh pendudukan Israel atau olehpemiliknya karena dipaksa untuk melakukannya. Laporan ini menambahkan bahwapembongkaran biasanya dilakukan karena bangunan dianggap tidak memiliki izinIsrael sesuatu yang hampir tidak mungkin diperoleh. Pembongkaran kadangdilakukan karena alasan hukuman.
Kebijakan menghancurkan rumah-rumahPalestina merupakan metode lama Israel yang dilakukan sejak berdirinya entitaspendudukan Israel pada tahun 1948. Sejak peristiwa Nakba ((1948) tersebutotoritas pendudukan Israel telah menghancurkan lebih dari 500 desa dan kotaPalestina. (was/pip)
