Aktivis Khaled Brahma menegaskanbahwa kebijakan &ldquomemotong rumput&rdquo yang dilakukan oleh pendudukan Israel di TepiBarat telah terbukti gagal. Penjajah Israel tidak akan menuai hasik daripenangkapan dan pembunuhan yang mereka lakukan kecuali semakin meningkatkan konfrontasidan perlawanan.
Dalam pernyataan pers yang dikutip FreedomNews Brahma mengatakan dukungan rakyat pada perlawanan yang terusmeningkat di Tepi Barat telah mengubur ilusi pendudukan Israel dan menjadi pukulankeras bagi para pemimpinnya karena rakyat Palestina saat ini lebih terikatpada perlawanan dan komitmen padanya.
Dia menambahkan “PendudukanIsrael tahu betul bahwa menyerbu kota-kota Palestina bukan lagi piknik. Ini yangdikuatkan oleh aksi penembakan dan meningkatnya intensitas penghadangan terhadappenyerbuan-penyerbuan Israel.”
Dia menambahkan “Para pemuda diTepi Barat memiliki kemauan dan tekad yang cukup untuk menghadapi pendudukanIsrael. Pendudukan Israel tidak akan berhasil menjauhkan mereka dari persoalan-persoalanpokok yang menentukan terutama Al-Aqsha dan tawanan.” Dia menegaskanbahwa tindakan Israel yang membahayakan keduanya &ldquoakan mengobarkan kawasan.&rdquo
Di kota Silwad di Ramallah Senin(29/8/2022) pagi terjadi serangan penembakan terhadap pos militer Israel. Bentrokanbersenjata meletus di kota itu. Sementara pasukan pendudukan Israel menyerburumah-rumah warganya.
Di kota Qabatiya di Jenin terjadi bentrokanbersenjata antara pejuang perlawanan dan pasukan pendudukan Israel yangmenyerbu kota disertai dengan pasukan besar dari unit khusus setelah unitkhusus menyusup ke kota tua dan mengepung sejumlah orang yang dicari.
Aksi-aksi perlawanan Palestinaterhadap pasukan pendudukan Israel meningkat di Tepi Barat dan Al-Quds. Sebanyakempat aksi serangan penembakan terjadi menarget tentara dan pemukim pendatang Israel.(was/pip)