Otoritas pendudukanIsrael menahan 358 jasad martir syuhada dalam apa yang disebut “pemakamanangka” sementara 74 martir dianggap hilang.
Kampanye Nasional untukMenyelamatkan Jasad Syuhada yang ditahan menyerukan perlunya bekerja kerasinternasionalisasi masalah para jasad syuhada yang ditahan Israel dan mengambillangkah serius menuju ke sana.
Hal ini muncul dalampernyataan kampanye hari ini Sabtu pada kesempatan Hari Nasional untukmengambil mayat para martir yang ditahan yang jatuh pada 27 Agustus setiaptahun.
Kampanye tersebutmenegaskan bahwa pengadilan pendudukan melegitimasi kebijakan menahan jasadsyuhada dan memungkinkan mereka untuk dihitung sebagai sandera untuk barter danpertukaran.
Kampanye menyerukandukungan dan solidaritas kepada keluarga para martir syuhada dan berpartisipasidalam kegiatan menuntut pemulihan jasad anak-anak mereka.
Kampanye memperbaruiseruannya kepada Komite Internasional Palang Merah untuk memecah keheningannyakarena ia adalah sponsor dari empat Konvensi Jenewa dan aturan hukum humaniterinternasional dan untuk memungkinkan keluarga para martir memeriksa jenazahanak-anak mereka dan kunjungi dia dan salatlah mereka agar dibebaskan.
Kabinet memutuskan pada13 Oktober 2015 untuk kembali menahan jenazah para syuhada setelah melepaskanpuluhan jenazah melalui keputusan pengadilan.
Pada 2019 MahkamahAgung Israel menyetujui penahanan mayat-mayat itu Untuk digunakan sebagai alattawar-menawar di masa depan dengan tujuan menukar mereka dengan tahanan Israelyang telah ditangkap oleh perlawanan Palestina di Jalur Gaza sejak tahun 2014.
Keluarga-keluargaPalestina yang putranya menjadi yang gugur syuhada dari Ramallah sekitar duabulan lalu meluncurkan kampanye nasional kerakyatan untuk menuntut pendudukanIsrael menyerahkan jenazah putra-putra mereka. (at/pi)