Dewan Legislatif Palestina pada hariSabtu (20/8/2022) memperingatkan bahwa kejahatan yang terus dilakukan pendudukanIsrael di Masjid Al-Aqsha akan menyebabkan timbulnya ledakan situasi.
Dewan Legislatif Palestina mengatakan”Agresi yang terus menerus dilakukan pendudukan Israel dan para pemukimpendatang Yahudi terhadap Masjid Al-Aqsha adalah perpanjangan dari kejahatanpembakaran yang dilakukan 53 tahun lalu.”
Hal tersebut disampaikan DewanLegislatif Palestina pada peringatan 53 tahun pembakaran Masjid Al-Aqsha olehseorang pemukim Yahudi ekstremis ketika api menghanguskan seluruh sisi timurMasjid Al-Qibli di sisi selatan Masjid al-Aqsha.
Dewan Legislatif Palestina menegaskanbahwa “Terorisme Israel terhadap Masjid Al-Aqsha terjadi karenamendapatkan dukungan terus menerus dariAmerika mulai dari penggalian di bawahdan di sekitarnya penyerbuan setiap hari yahudisasi dan pengusiran penghancurkanrumah-rumah penduduk al-Quds serta perampasan rumah-rumah dan mengalihkankepemilikannya kepada pemukim pendatang Yahudi.”
Dewan Legislatif Palestina menambahkan”Pelanggaran ini adalah upaya putus asa untuk memaksakan pembagian Masjidal-Aqsha secara waktu dan tempat dan melenyapkan identitas Kota Suci al-Quds danmengubah fitur-fiturnya.”
Dijelaskan bahwa Masjid Al-Aqsha”merupakan agama murni bagi umat Islam yang tidak bisa dibagi-bagi.” Adalahnormal apabila dilakukan pembebasan dari penistaan pendudukan Israel mengembalikannyake pangkuan Arab dan Islam bukan justru lari dan mengendus-endus di belakang fatamorgananormalisasi.
Dewan Legislatif Palestina menyatakanbahwa “pelanggaran dan serangan terhadap tempat-tempat suci merupakanpelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional hukum humaniter internasionaldan perjanjian dan hukum internasional lainnya.”
Dewan Legislatif Palestina memintaLiga Arab Organisasi Kerjasama Islam organisasi-organisasi dan lembaga-lembagaArab dan Islam untuk “memikul penuh tanggung jawab mereka danmelaksanakan semua kewajiban untuk menyelamatkan Masjid Al-Aqsha.”(was/pip)
