Dinas Wakaf Islam Yordania di al-Quds menegaskan “MasjidAl-Aqsha hari ini setelah lima puluh tiga tahun pembakarang yang dilakukanoleh seorang ekstrimis Yahudi masih berdiri teguh dan kokoh meskipunmenghadapi segala upaya untuk me-yahudi-kan masjid tersebut dan sekitarnyaserta segala upaya untuk mengubah realitas agama sejarah dan hukumnya yangsudah berlangsung lama sebagai masjid Islam untuk semua umat Islam yang tidakbisa dibagi dengan pihak manapun di seluruh area seluas 144.000 meter persegi tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu (20/8/2022) malampada peringatan pembakaran Masjid Al-Aqsha Dinas Wakaf menambahkan &ldquoMeskipunmengalami segala penggalian baik di bawah masjid maupun di sekitarnya dan dibawah temboknya mengalami pengepungan dan serangan terorganisir yang dilakukanoleh kelompok-kelompok ekstrimis Yahudi di bawah perlindungan polisipendudukan Israel namun dengan izin Allah Masjid al-Aqsha tetap teguhsebagai MasjidIslam.
Wakaf Islam menekankan “Semua penjaga Masjid Al-Aqsha danpara pekerjanya serta kaum Muslim yang ada di belakang mereka semuanya adalahpenjaga setia yang membela masjid mereka.”
Dinas Wakaf Islam di al-Quds menyatakan bahwa “dengan segalakehormatan kebanggaan dan penghargaan serta perwalian dan perlindungan (RajaYordania) Raja Abdullah Tsani Ibn Al-Hussein tetap teguh membela Masjid Al-Aqshadan semua tempat suci Islam dan Kristen di Al-Quds.&rdquo
Dinas Wakaf mengingat “Pembakarang Masjid Al-Aqsha olehseorang ekstremis Yahudi Australia bernama Michael Rohan pada 21 Agustus 1969adalah pembakaran yang direncanakan dan menghancurkan monumen-monumen dan hartakarun Islam yang tak ternilai menghancurkan lebih dari seperempat masjid danmosaik arkeologi serta prasastinya di langit-langit kayu dan karpet Persia.
Dinas wakaf menjelaskan “Mimbar Salahuddin al-Ayyubi yang adadi Museum Islam di Masjid Al-Aqsha yang masih tersisa masih menjadi saksikejahatan keji ini.” (was/pip)