Mantan Jendral Israel Matan Vilnay berpendapatperang terakhir ke Gaza tak menyelasaikan persoalan Israel ditegaskannya bahwaHamas meraih kemenangan diplomasi dalam perang tersebut meski tak terlibataktif secara militer.
Hal itu disampaikan dalam laporan yang dirilis suratkabar Jerusalem Post Selasa (16/8) Vilnay meminta pemerintah Israeluntuk bekerja melemahkan Hamas dan menguatkan otoritas Palestina hingga mampumengambil kendali Gaza.
Vilnay juga mengingatkan pimpinan militer Israelyang menjadi tokoh penting Israel bahwa agresi terakhir ke Gaza telahmengokohkan kedudukan Hamas sebagai penanggung jawab Gaza tanpa terlibat dalamaktifitas militer.
Mantan jenderal Israel ini mengatakan kekuatan diplomasiHamas terus berkembang akibat dari kekeliruan kebijakan politik Israel dalambeberapa tahun terakhir. Dan operasi militer sebelumnya dimana Hamas terlibataktif membuatnya menjadi factor utama yang tak bisa diabaikan. Vilnay menepisjika Hamas menjadi bagian dari agenda diplomasi di fase mendatang.
Di saat yang sama Vilnay menyebutkan bahwa otoritasPalestina korup dan lemah dan tidak memiliki legalitas dalam pandangan banyakrakyat Palestina. Vilnay meyakini bahwa perang dan pendudukan Gaza tidak akanmenghasilkan solusi jangka panjang karena itu pihak Israel dan negara tetanggaharus menguatkan otoritas Palestina dan melemahkan Hamas hingga kehilangancengkramannya atas Gaza.
Vilnay mengusulkan proyek ekonomi kuat supaya Gazalayak untuk ditempati.
Disebutkan bahwa Gaza menjadi sasaran agresimiliter Israel terakhir pada 5 Agustus lalu yang menewaskan 49 orangtermasuk 17 anak-anak dan melukai 360 orang lainnya. (mq/pip)
