Gerakan Perlawanan Islam Hamasmenegaskan bahwa agresi Zionis di Jalur Gaza adalah kejahatan keji yang tidakakan mematahkan kehendak rakyat Palestina dan soliditas perlawanan mereka. Agresiini menuntut persatuan di lapangan dalam satu barisan untuk mengusir pendudukanIsrael.
Hal tersebut ditegaskan Gerakan Hamasdalam sebuah pernyataan Senin (8/8/2022) malam. Hamas mengatakan bahwakejahatan pendudukan Israel di Jalur Gaza berupa “agresi dan eskalasiberbahaya ini kembali mengungkap kesadisan pendudukan Israel dan kebijakannya untukmelakukan pembantaian terhadap rakyat Palestina sepanjang sejarah hitamnyayang berlumuran darah Palestina.”
Hamas menegaskan bahwa agresi ini “adalahupaya putus asa dari pendudukan Israel untuk memadamkan api perlawanan danmematahkan ketabahan rakyat Palestina dan perjuangan mereka dalam membela haktanah dan tempat-tempat suci mereka.”
Hamas menyerukan kepada semua faksiPalestina dan kekuatan fital rakyat Palestina di Jalur Gaza Tepi Barat al-Qudswilayah Palestina 1948 (yang diduduki penjajah Israel sejak tahun 1948) di diasporadan kamp-kamp pengungsi untuk memperkuat persatuan nasional dan kohesi rakyatbahu-membahu dalam satu barisan sesuai dengan program perjuangan yangkomprehensif dan terpadu untuk menghadapi pendudukan Israel dan mengembalikan hak-haknasional Palestina.
Gerakan Hamas menegaskan bahwakejahatan pendudukan Israel dan pembantaian yang mereka lakukan dalam agresibrutal di Jalur Gaza ini serta kejahatan lainnya dan pelanggaran terus-menerusdi Tepi Barat al-Quds dan Palestina 1948 tidak akan gugur dengan berjalannyawaktu.
Hamas menambahkan bahwa kejahatanini “akan tetap hidup dalam ingatan rakyat Palestina.” Hamas memintasemua organisasi hak asasi manusia dan kemanusiaan untuk bergerak memintapertanggungjawaban dan menuntut para pemimpin pendudukan Israel sebagaipenjahat perang di hadapan Pengadilan Kriminal Internasional.
Sejak Jumat (5/8/2022) malampasukan pendudukan Zionis telah melancarkan serangan besar-besaran di JalurGaza sebagai bagian dari agresi yang mereka sebut “The TruthfulDawn”. Selain korban jiwa agresi pendudukan Israel di Jalur Gaza inijuga mengakibatkan kehancurkan di mana-mana mulai dari rumah sarana danprasarana.
Hingga Ahad (7/8/2022) malam jumlahkorban meninggal mencapai 45 orang termasuk 15 anak-anak dan lebih dari 360 lainnyaterluka di antara masih dalam kondisi kritis.
Kantor Media Pemerintah menyebutkan9 gedung apartemen hancur sementara sekitar 1.500 unit rumah rusak 16 diantaranya hancur total 71 di antaranya tidak layak huni sementara 1.400 unitrumah rusak sebagian. (was/pip)