Direktorat Pertahanan Sipil di Gaza hari iniMinggu menegaskan bahwa pendudukan Israel menghancurkan beberapa bangunan huniandi atas kepala penduduknya di Jalur Gaza tanpa memperhatikan keberadaan wargasipil anak-anak dan wanita.
Direktorat Pertahanan Sipil mengatakan dalamsebuah pernyataan persnya “Sejak saat pertama dimulainya agresi Israel diJalur Gaza keadaan darurat diumumkan di Direktorat Pertahanan Sipil dengansemua komponennya untuk mendukung rakyat kami mengingat agresi yang sedangberlangsung.”
Dia menambahkan “Kami telah melakukan 71misi sejak dimulainya agresi Jumat sore lalu termasuk misi pemadam kebakaranpenyelamatan dan ambulans dan sebagian besar insiden terkonsentrasi digubernur Gaza Gaza Utara dan Rafah.”
Pertahanan Sipil melanjutkan “PendudukanIsrael menghancurkan beberapa bangunan &ldquodi atas kepala&rdquo penduduk mereka (yang penghuninyadi dalam) seperti di perkampungan Al-Shout di Rafah kemarin malam. Kejahatan inimelanggar semua konvensi dan hukum kemanusiaan internasional dan mempedulikankeberadaan anak-anak wanita dan anak-anak yang tidak bersalah serta lansia.”
Memasuki hari ketiga total korban agresiZionis di Jalur Gaza meningkat menjadi 31 orang gugur syahid dan lebih dari 265terluka termasuk luka kritis.
Data terbaru yang dikeluarkan KementerianKesehatan dan Kementerian Dalam Negeri di Gaza menegaskan bahwa jumlah korbantewas telah meningkat menjadi setidaknya 31 setelah dua warga di Jabalia gugursyahid dalam pemboman sebuah rumah.
Tim medis mengevakuasi tujuh orang tewas gugursyahid dari bawah puing-puing sebuah rumah yang dibom Israel di atas kepalapenghuninya di perkampungan Al-Shaout di Rafah di Jalur Gaza selatan.
Menurut laporan terbaru di antara para korbansyuhada adalah empat orang wanita salah satunya adalah wanita tua dan sedikitnyadelapan anak-anak.
Sementara jumlah korban luka menurutKementerian Kesehatan bertambah menjadi 265 orang yang terdiri dari 96anak-anak 30 wanita dan 12 orang lanjut usia. (at/pip)