Selama beberapa hari ini pasukan pendudukanIsrael terus meningkatkan keadaan siaga di sekitar Jalur Gaza dengan penutupanperlintasan penyeberangan yang sebagai bagian dari kebijakan hukuman kolektifterhadap warga Jalur Gaza.
Media Israel melaporkan bahwatentara pendudukan Israel pada Rabu (3/8/2022) memutuskan untuk memperpanjangkeadaan siaga dan pengerahkan pasukan di perbatasan Jalur Gaza.
Menurut saluran TV14 Israel tentarapendudukan Israel tidak akan terus mempertahankan keadaan siaga di “pinggiranJalur Gaza” untuk jangka waktu yang lama. Pihaknya sedang mempertimbangkanuntuk menjatuhkan sanksi ekonomi seperti melarang penangkapan ikan di Laut Gazadan menutup perlintasan penyeberangan.
Sebuah pesan yang sampai kepara parapemukim pendatang Yahudi di pinggiran Jalur Gaza pada Rabu malam menyatakanbahwa berdasarkan penilaian baru terhadap situasi keamanan diputuskan untukmemperpanjang status siaga dengan penutupan banyak jalan yang terbuka bagiserangan dari Gaza.
Dalam konteks ini dewan keamananpolitik Israel atau “cabinet kecil” telah mengakhiri pertemuandaruratnya pada Rabu malam untuk membahas situasi di perbatasan Jalur Gaza.
Media Israel mengutip kantor PerdanaMenteri Israel yang mengatakan “Dewan cabinet kecil hari ini membahas situasidi perbatasan dengan Gaza di samping masalah negosiasi maritim denganLebanon.”
Kantor Lapid menambahkan”Perdana Menteri Yair Lapid mengadakan rapat kabinet hari ini di manakepala keamanan kepala Shin Bet kepala staf angkatan bersenjata dan kepalaKeamanan Nasional memberi pengarahan singkat tentang situasi keamanan diselatan.”
Dia melanjutkan “PerdanaMenteri Lapid terus menerima pembaruan rutin tentang situasi di penggiran Gazadan mengadakan diskusi beberapa kali sehari.”
Tentara pendudukan Israelmemberlakukan pembatasan pergerakan pemukim pendatang Yahudi di permukimandekat Jalur Gaza dan menutup jalan karena takut akan terjadi serangan balasan ataspenangkapan pemimpin Jihad Islam di Tepi Barat Syaikh Bassam al-Saadi Seninmalam lalu di Jenin dan menyeretnya ke tanah.
Brigade Al-Quds sayap militerGerakan Jihad Islam mengumumkan “Kami meningkatkan mobilisasi dan kesiapanmujahidin kami dan unit-unit tempur yang beroperasi dalam rangka menyambutseruan wajib untuk menghadapi agresi musuh yang mencelakai pemimpin besar SyaikhBassam Al-Saadi dan keluarganya di Jenin.” (was/pip)