Laporan pengamat Israel pada hariRabu (27/7/2022) mengungkap “kekurangan” dan kegagalan entitas pendudukanIsrael dalam menghadapi peristiwa Pertempuran Saif al-Quds terutama ditingkat “front internal”.
Laporan yang disiapkan oleh pengamat”Netanyahu Angelman” ini menyatakan bahwa Shin Bet dan polisi Israeltelah gagal memberikan peringatan dini kepada Israel sebelum pecahnyakonfrontasi terutama di Lod. Laporan ini menilai dinas intelijen telah gagalmengantisipasi ledakan yang terjadi di dalam negeri sehubungan denganpertempuran Saif al-Quds pada Mei tahun lalu.
Laporan tersebut menjelaskan bahwaribuan orang Israel gagal berkomunikasi dengan polisi selama konfrontasidengan runtuhnya sistem tanggap komunikasi polisi.
Polisi juga terlambat tiba di lokasikonfrontasi dan tanpa sarana perlindungan atau sarana untuk membubarkandemonstrasi.
Laporan tersebut menyatakan bahwakonfrontasi di wilayah pendudukan tahun 1948 menyebabkan kematian 3 orangIsrael dan melukai ratusan lainnya termasuk 300 polisi dalam 520 titikkonfrontasi di mana sekitar 6.000 warga Palestina berpartisipasi dari wilayahPalestina 1948 dan 3.200 orang ditangkap 240 di antaranya adalah orangYahudi.
Adapun kerugian finansial yangdisebabkan oleh peristiwa ini laporan tersebut menyatakan bahwa kerugianakibat kerusakan properti mencapai 48 juta shekel ditambah 10 juta shekelkerusakan properti polisi.
Laporan itu juga menyebutkan ketidakseimbangandalam distribusi personel polisi di kota-kota Palestina 1948 terutama di Lyddadan Acre. Di mana kantor-kantor polisi di sana diklasifikasikan sebagaipusat-pusat Yahudi mengingat keberadaan mayoritas orang Yahudi dan sangat sedikitnyapetugas intelijen yang fasih berbahasa Arab. Polisi telah gagal melakukan tugasmereka dalam mempersiapkan personil dan petugas polisi untuk menguasai bahasaArab yang membuat tugas pekerjaan mereka sangat sulit.
Menurut laporan dua warga Israeltewas di Lod selama konfrontasi 5 terluka dalam serangan penikaman di kota 5terluka dalam insiden penembakan melalui 16 insiden penembakan dari wargaselain pelemparan puluhan alat peledak dan 46 insiden pelemparan batu serta 350kendaraan rusak akibat konfrontasi dimana 58 kendaraan rusak total.
Berkenaan dengan kegagalan intelijendalam memprediksi konfrontasi pengamat Israel ini menegaskan dalam laporannyaadanya kegagalan besar dalam kerangka ini. Namun karena pekerjaan intelijenberfokus pada Al-Quds sebagai fokus konfrontasi dengan antisipasi pawaibendera pada Mei 2021 &ldquoperistiwa kekerasan&rdquo terjadi di kota-kota lain sepertiLydda dan Acre. (was/pip)