Sebuah laporan yang diterbitkan oleh media Israelmengutip Badan Pemeriksa Keuangan Negara di Israel mengungkapkan hari ini Kamis(28/7) bahwa tingkat diskriminasi rasial yang dialami warga Palestina dikota-kota urban (campuran) di mana mereka tinggal bersama pemukim Yahudi.
Laporan Badan Pengawas yang diterbitkan olehJerusalem Post menunjukkan bahwa ada kekurangan anggaran pemerintah untuk &ldquokotacampuran&rdquo kurangnya perwakilan Arab di antara pejabat senior kotadiskriminasi dalam properti publik yang dialokasikan di &ldquokota campuran&rdquo danproporsi pemerintah kota campuran mendukung anggaran yang dialokasikan untuk pemerintahdaerah Arab.
Badan Pengawas menambahkan bahwa”keputusan pemerintah Israel yang diambil untuk memperbaiki situasi sektorArab antara 2010 dan 2020 tidak berlaku untuk penduduk Arab di &ldquokota-kotacampuran&rdquo yang berarti bahwa penduduk Arab di komunitas ini tidak menerimaalokasi anggaran perawatan atau kebijakan sistematis dari pemerintahIsrael”
Laporan tersebut menyatakan bahwa persentasekaryawan senior Arab di kota-kota campuran kecil dibandingkan denganpersentase mereka di kota dimana mereka hanya merupakan 77% dari pekerja diHaifa 1% di Lod 5% di Nof Hagalil (Atas Nazareth) 9% di kota Acre dan 1 5%di Tel Aviv (Jaffa).
Laporan menambahkan “Sementara tidak adapejabat senior Arab (bertanggung jawab) di kota Ramle.”
Badan Pengawas menambahkan “Arab jugamerupakan persentase yang lebih kecil dari anggota komite di kotamadya kotacampuran.”
Laporan tersebut menyatakan bahwa “dari500 properti yang dialokasikan untuk entitas di kota campuran hanya lima diantaranya dialokasikan untuk entitas yang berafiliasi dengan sektor Arabsedangkan di Nof Hajalil dan Acre tidak ada properti yang dialokasikan untukentitas dari sektor Arab.
Pengawas melanjutkan “KementerianPendidikan telah mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk setiap siswa dilembaga pendidikan Ibrani di kota campuran daripada di lembaga pendidikan Arabdengan kesenjangan hingga 22% di kota Ramle.”
Pengawas menekankan bahwa “situs webkotamadya Haifa Lod Nof Hajalil dan Acre tidak menyertakan informasi aksesdalam bahasa Arab dan Haifa Lod Akka dan Ramle tidak memiliki daftartelepon dalam bahasa Arab di saluran telepon kotamadya.”
Dia menambahkan: “Di Nof Hajalil adatanda-tanda kota tanpa tulisan Arab dan persentase buku dalam bahasa Arab diperpustakaan kota di kota-kota ini kecil dibandingkan dengan ukuran populasiArab di setiap kota.”
The Jerusalem Post yang menerbitkan laporan itu mendefinisikan”daerah campuran” sebagai “daerah di mana sebagian besar pemukimYahudi tinggal bersama minoritas penduduk Arab.”
Surat kabar itu menunjukkan bahwa “adasembilan kota di (Israel) yaitu: Yerusalem Tel Aviv Jaffa Haifa Akka RamlehLod Maalot Tarshiha Nof Hagalil (Nazareth Atas) dan Neve Shalom di manasekitar satu juta dan 970 ribu hidup di antaranya sekitar 500.000 orangArab” katanya. (at/pip)